HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta arahan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati perihal potensi devisa yang dapat ditarik dari pelaksanaan haji dan umrah.
Pria yang akrab disapa Gus Men itu menyampaikan, bahwa potensi devisa yang bisa diperoleh dari pelaksannan ibadah para umat muslim yang hanya bisa dilakukan di Arab Saudi itu sangatlah besar.
Tercatat rata-rata sebanyak 1,5 juta orang warga Indonesia melakukan ibadah umrah setiap tahunnya. Sedangkan untuk warga yang melakukan ibadah haji per tahunnya rata-rata sebanyak 241.000 orang.
“Dari situ kita bisa lihat berapa devisa yang kita bawa ke sana, tapi belum ada yang kembali ke Indonesia,” ujar Menag Yaqut dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (18/5).
Menurut Menag Yaqut, potensi devisa dari haji dan umrah bisa mencapai sekitar 200 triliun rupiah per tahunnya. Namun selama ini, potensi tersebut hangus karena adanya perbedaan aturan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Untuk itu menurutnya, pelu adanya penyesuaian dan penyelarasan peraturan investasi yang ada di Arab Saudi dengan hal-hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Menag Yaqut mengaku telah mengantongi sejumlah solusi dari Menkeu Sri Mulyani untuk menggali potensi devisa tersebut. Namun ia masih enggan untuk membeberkan solusi apa yang diberikan oleh Bendahara negara tersebut.
“Tadi ada beberapa solusi dari Bu Menkeu dan kita akan coba. Tapi saya belum berani bicara karena kita harus cek dulu. Ada beberapa solusi yang akan kita uji di lapangan seperti apa,” terangnya.