HOLOPIS.COM, JAKARTA – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengungkapkan potensi bencana banjir lahar dingin lebih besar yang bakal melanda wilayah Sumatera Barat.
Bencana itu menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikarenakan potensi cuaca hujan yang masih menyelimuti Sumatera Barat, termasuk wilayah yang terdampak banjir lahar dingin.
“Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu,” kata Dwikorita dalam pernyataannya Senin (13/5) seperti dikutip Holopis.com.
Akibat kondisi hujan yang berpotensi mengalir deras, Dwikorita menyebut bahwa partikel pasir-pasir halus bercampur air hujan menyebabkan aliran pekat yang sanggup menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.
“Gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BMKG melaporkan bahwa ada sebanyak 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi Utara, Selatan dan Timur gunung api itu di antaranya merupakan wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang yang beririsan langsung.
“Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar,” kata dia.
Dwikorita memastikan, pihaknya akan selalu melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan sesegera mungkin menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam ke depan sebelum kejadian, dengan begitu diharapkan masyarakat dan petugas gabungan biasa mengambil langkah cepat evakuasi diri.
“Rekomendasi kami untuk segeralah mengamankan zona-zona rawan wilayah pemukiman, jalan, jembatan, karena bencana susulan sangat mungkin terjadi kalau masih hujan,” pungkasnya.