HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa negara sekutu mereka, Israel tidak memiliki rencana yang kredibel untuk melindungi 1.4 juta masyarakat Palestina di Rafah. Alasan Israel hanya menyerang Hamas saja pun justru akan menjadi boomerang.
AS mengatakan Israel akan menciptakan pemberontakan karena gagal membunuh semua pejuang Hamas di sana, dan akan membawa kehancuran.
“Israel berada dalam jalur yang berpotensi mewarisi pemberontakan dengan banyaknya pejuang bersenjata Hamas yang tersisa, atau jika Israel meninggalkan kekosongan yang diisi oleh kekacauan, diisi oleh anarki dan mungkin diisi ulang oleh Hamas,” demikian disampaikan oleh Antony Blinken, dikutip Holopis.com, Senin (13/5).
Perlu diingat, rencana invasi Israel di Rafah ini memang sudah memicu banyak amarah dari dunia internasional. Hal ini juga telah memicu amarah dari Amerika Serikat yang selama ini selalu membela Israel mati-matian.
Joe Biden Memberi Peringatan ke Israel
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden juga sudah memberikan peringatan kepada Israel untuk tidak meneruskan serangan mereka di Rafah. Apalagi mengingat Rafah saat ini merupakan wilayah terakhir di Palestina yang masih aman.
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan untuk menghadapi kota-kota tersebut,” kata Biden, dikutip Holopis.com pada hari Kamis (9/5) silam.
Joe Biden kemudian mengatakan bahwa Amerika Serikat bukannya tak lagi setia pada Israel, hanya saja mereka tak setuju dengan kemampuan Israel untuk menyebabkan perang di wilayah-wilayah yang saat ini sedang mereka serang.
Sebagai informasi, serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan 1.170 warga Israel meninggal dunia. Sementara serangan balasan yang dilakukan Israel di Palestina saat ini sudah menewaskan setidaknya 34.654 orang, dimana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.