Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Seksi Lansia, disabilitas, dan PKP3JH Daker (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji Daerah Kerja) Madinah, dr. Leksmana Arry Chandra menyarankan kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk menggunakan tabir surya alias Sunscreen selama berada di Tanah Suci.

Hal ini disampaikan karena cuaca di Arab Saudi bisa menyentuh angka 40 derajat celsius lebih dalam beberapa hari terakhir ini, sehingga bisa saja berpotensi untuk mengganggu kesehatan kulit jemaah.

“Jamaah dapat memakai tabir surya, untuk yang dengan SPF -Sun Protection Factor- yang sesuai untuk menghindari sengatan panas,” kata dr. Leksmana Arry di Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/5) seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian, ia pun menjelaskan bahwa menggunakan tabir surya sebagai upaya agar kulit tidak terbakar selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, utamanya saat beraktivitas di siang hari. Bahkan, kata dia, semakin mendekati puncak haji 2024 cuaca akan lebih panas. Dengan demikian diperlukan upaya-upaya untuk mencegah sengatan panas atau heatstroke.

dr Leksmana pun membagikan sejumlah saran agar jamaah terhindar dari heatstroke. Pertama sering minum air mineral (air putih). Minum air mineral yang cukup dapat terhindar dari dehidrasi.

“Kemana-mana saya sarankan untuk membawa air putih. Bisa dibuat spray untuk mendinginkan kepala atau badan, bisa juga untuk minum para jamaah,” katanya.

Langkah kedua yang dapat dilakukan oleh jamaah yakni memakai pakaian-pakaian yang longgar, tidak terlalu sempit, dan berwarna cerah untuk menghindari terjadinya serangan panas.

Ketiga, menghindari area-area yang polusinya dinilai tinggi seperti area yang terdapat pembangunan. Pasalnya debu halus dapat terhirup secara tidak disadari. Lalu polusi udara akibat arus lalu lintas yang padat saat musim haji.

“Maka dari itu saya meminta untuk menggunakan masker, baik masker medis maupun kain. Karena itu -polusi- bisa mengakibatkan terjadinya gangguan saluran pernapasan atas atau ISPA,” katanya.

Apabila jamaah merasa badannya tidak enak, maka segera konsultasikan ke petugas kesehatan. Apalagi di setiap hotel ada petugas kesehatan yang bersiaga 24 jam.

“Juga membawa obat-obatan anti alergi yang cocok atau yang sesuai dengan para jamaahnya. Namun apabila sudah atau tidak tertangani bisa dikonsulkan ke petugas kesehatan kloter masing-masing,” pungkasnya.