HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membela Ganjar Pranowo yang melangkahi Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan bakal berada di pihak oposisi pasca kalah dalam Pilpres 2024.

Hasto Krisityanto yang pernah menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus korupsi itu pun mengklaim, apa yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo telah mencerminkan sikap partai.

“Ya tentu saja (mencerminkan sikap partai),” kata Hasto dalam pernyataannya pada Senin (6/5) yang dikutip Holopis.com.

Hasto bahkan memuja sosok Ganjar Pranowo yang terjerat dalam kasus korupsi e-KTP itu sebagai sosok yang negarawan meski harus kalah dalam Pilpres.

“Karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik bahwa pemilu pun tidak pernah melunturkan sikap dari PDI Perjuangan dan Pak Ganjar dan Prof Mahfud di dalam berdedikasi, mengabdi kepada bangsa dan negara,” ucapnya.

Padahal, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah sebelumnya pun menyatakan, pihaknya masih menunggu instruksi yang akan diberikan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

“Apakah berada atau di luar pemerintahan Prabowo Subianto, itu sepenuhnya menjadi wewenang yang dimiliki Ibu Mega yang diberikan oleh Kongres PDIP yang kita sebut dengan hak prerogatif,” kata Ahmad Basarah dalam keteranganya pada Rabu (10/4).

Sebelumnnya diberitakan, Ganjar Pranowo mendeklarasikan diri untuk menjadi oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, usai kalah dalam kontestasi Pilpres 2024.

Hal itu disampaikannya usai membubarkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ganjar menegaskan, bahwa dirinya tidak akan masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Saya declare, pertama saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini,” kata Ganjar, Senin (6/5).

Kendati demikian, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, dirinya sangat menghormati pemerintahan Prabowo-Gibran. Untuk itu, ia pun memilih untuk melakukan kontrol dari luar pemerintahan.