HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kabar baik, dimana paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sudah masuk dalam tahap finalisasi.
Dia menyebut, paket pensiun dini PLTU batubara berkapasitas 660 megawatt tersebut nantinya akan menjadi proyek percontohan untuk transisi energi di Tanah Air.
“Saat ini, kami sedang dalam tahap finalisasi paket pensiun dini untuk pembangkit listrik tenaga batubara berkapasitas 660 megawatt yang akan menjadi proyek percontohan kami,” kata Sri Mulyani di Tbilisi, Georgia seperti dikutip Holopis.com, Minggu (5/5).
“Kami berharap proyek ini dapat sukses dan direplikasi di pembangkit listrik tenaga batubara lainnya,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, proses transisi energi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Untuk itu, Bendahara Negara itu mengajak negara dan pihak lain untuk turut serta dalam proyek transisi energi di Indonesia.
“Mengingat besarnya kebutuhan finansial untuk transisi energi, kami ingin mengundang negara dan pihak lain untuk mendukung kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan transisi ke energi terbarukan menghadirkan tantangan yang berat, karena ketergantungan Indonesia pada batu bara dan sumber daya tak terbarukan lainnya. Meskipun ada kebutuhan untuk beralih ke energi terbarukan, tingginya biaya untuk melakukan transisi tersebut menimbulkan beban keuangan yang signifikan.
Kendati demikian, Indonesia tetap berkomitmen untuk mencapai target 66 persen energi terbarukan pada 2050, meskipun diperlukan investasi besar untuk mencapai tujuan tersebut.
Indonesia pun saat ini telah memilik Energy Transition Mechanism (ETM) untuk mempercepat kemajuan transisi, yang merupakan hasil kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).