HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bell’s Palsy adalah kondisi yang membuat wajah menjadi lemah atau lumpuh secara tiba-tiba. Seiring dengan kejadian ini, muncul banyak mitos seputar penyebabnya, termasuk anggapan bahwa kipas angin dapat menjadi pemicu Bell’s Palsy.
Namun, seberapa benar klaim ini?
Bell’s Palsy adalah kelumpuhan wajah yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf wajah (nervus fasialis), yang mengendalikan gerakan otot-otot wajah. Gejalanya dapat bervariasi mulai dari kesulitan mengedipkan mata, tersenyum, hingga sulit menggerakkan satu sisi wajah.
Mitos Kipas Angin Sebabkan Bell’s Palsy
Meskipun banyak orang percaya bahwa angin atau kipas angin dapat menyebabkan Bell’s Palsy, namun faktanya klaim ini tidak didukung oleh bukti-bukti secara ilmiah.
Bell’s Palsy lebih sering terjadi karena faktor-faktor seperti infeksi virus, peradangan pada saraf wajah, atau tekanan pada saraf tersebut. Kipas angin tidak memiliki korelasi langsung dengan timbulnya Bell’s Palsy.
Penyebab Bell’s Palsy yang Sebenarnya
Mayoritas kasus Bell’s Palsy terjadi karena infeksi virus, terutama virus herpes simpleks (HSV) yang juga menjadi penyebab herpes zoster (cangker sores). Virus ini dapat menyerang saraf wajah dan menyebabkan peradangan, yang akhirnya mengganggu fungsi saraf dan menghasilkan gejala Bell’s Palsy.
Selain infeksi virus, beberapa faktor risiko lain juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami Bell’s Palsy, termasuk:
- Riwayat penyakit virus seperti flu atau pilek
- Stres fisik atau emosional yang tinggi
- Penyakit autoimun seperti diabetes atau multiple sclerosis
- Trauma pada wajah atau kepala
Pencegahan dan Pengobatan
Karena penyebab Bell’s Palsy yang sebagian besar terkait dengan infeksi virus, pencegahan utamanya adalah dengan menjaga kebersihan dan kekebalan tubuh yang baik. Pengobatan melibatkan pemberian obat antivirus, kortikosteroid, dan terapi fisik untuk membantu pemulihan gerakan wajah.
Dalam kesimpulannya, klaim bahwa kipas angin dapat menyebabkan Bell’s Palsy adalah mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Bell’s Palsy lebih sering terjadi karena infeksi virus atau faktor risiko lainnya.