HOLOPIS.COM, JAKARTA – Praktik tindak pidana korupsi masih menjadi momok tersendiri bagi Indonesia. Hal ini yang menjadi salah satu concern Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2024 – 2029, Prabowo Subianto, yakni pemberantasan korupsi.
Dalam sebuah kesempatan pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahan yang akan ia pimpin bersama Gibran Rakabuming Raka, akan fokus pada pemberantasan korupsi. Ia juga tak akan memberikan kompromi pada semua praktik koruptif di Indonesia.
“Kita akan berusaha meminimalkan korupsi, dan saya ingatkan, saya ingatkan pemerintah yang akan saya pimpin nanti tidak akan kompromi dengan korupsi dan saya tidak gentar,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara buka bersama TKN, Jakarta, Senin (25/3) malam.
Oleh sebab itu, tema pemberantasan korupsi ini bisa menjadi tema yang dapat diangkat dalam khutbah Jumat nanti siang.
Berikut adalah contoh naskah Khutbah Jumat dengan tema “Pemberantasan Korupsi” :
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya yang mulia.
Hari ini, kita berkumpul di hadapan Allah dengan tema yang sangat penting dalam kehidupan kita, yakni pemberantasan korupsi. Korupsi merupakan penyakit sosial yang merusak tatanan masyarakat, merugikan rakyat, dan melanggar ajaran Islam. Karenanya, kita sebagai umat Muslim memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam memberantasnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa perbuatan korupsi adalah perbuatan yang sangat tercela. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 188, yang berbunyi:
وَلَا تَأْكُلُوۤا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَـٰطِلِ وَتُدْلُوا۟ بِهَآ إِلَى ٱلْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا۟ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ بِٱلْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu menyuap hakim (agar dia berlaku curang) dengan sebagian harta manusia kepada hakim, sedangkan kamu mengetahui.”
Dalam hadis riwayat Ahmad dan al-Hakim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa saja yang mencuri dan mengakui perbuatannya, maka hukuman bagi dia adalah potong tangan. Tetapi jika dia mencuri dan kami tidak mengetahui atau mengetahuinya tapi dia tidak mengakui perbuatannya, maka (hukuman) bagi dia adalah kepada Allah, yang akan membuat keputusan terhadapnya pada hari kiamat.”
Dari ayat dan hadis tersebut, kita bisa memahami betapa kerasnya sikap Allah dan Rasulullah terhadap perbuatan korupsi. Allah melarang kita untuk memakan harta sesama dengan cara yang tidak benar dan mengingatkan agar kita tidak menyogok para hakim untuk memperoleh keuntungan yang tidak halal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa hukuman bagi pelaku korupsi adalah sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memerangi korupsi dalam segala bentuknya. Kita harus berjuang secara aktif untuk menjaga kejujuran dan keadilan dalam masyarakat. Tidak cukup hanya dengan menghindari melakukan korupsi, tetapi kita juga harus menjadi agen perubahan yang memerangi korupsi di mana pun kita berada.
Kita bisa berperan dalam pemberantasan korupsi dengan cara:
1. Menjadi teladan yang baik dengan mengutamakan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita.
2. Melaporkan setiap tindakan korupsi yang kita ketahui kepada pihak yang berwenang.
3. Mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif korupsi.
4. Mendukung upaya penguatan lembaga-lembaga anti-korupsi dalam negara kita.
5. Mari kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap pemberantasan korupsi, karena hal ini adalah bagian dari amanah yang Allah anugerahkan kepada kita untuk menjaga keadilan di muka bumi ini.
Sekian khotbah Jumat kali ini, semoga kita semua menjadi umat yang berjuang untuk kebaikan dan menjauhi segala bentuk kejahatan, termasuk korupsi. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.