HOLOPIS.COM, NUSANTARA – Resmi menyandang ibu kota baru, Penajam Paser Utara kini berbenah. Berbagai pembangunan infrastruktur dari mulai jalan hingga bangunan megah tengah dikerjakan secara besar-besaran.

Namun, dibalik kemegahan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih ada Desa sekitar yang belum terjamah tangan pemerintah dari segi pembangunan.

Salah satunya Desa Karang Jinawi yang berada di kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini. Berjarak 60 menit dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tak membuat Desa Karang Jinawi langsung dilirik dan mendapatkan aliran bantuan.

Terletak sekitar 7 kilo meter dari jalan utama, akses jalan desa dengan jumlah 1040 penduduk ini 80 persen tak layak. Bahkan, jembatan utama penyambung akses menuju desa dengan jalanan setapak sudah sangat memprihatinkan.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono mengungkapkan pada saatnya nanti akan ditingkatkan fasilitas yang ada di sekitar terutama jalan dan jembatan desa Karang Jinawi.

“Kita pasti akan tingkatkan tapi kapan akan melihat sisa anggaran, saya tekankan sama pak Kades utamakan dalam anggaran desa, nanti kita koordinasikan dengan PUPR nanti bisa membantu,” tuturnya dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (1/5).

Ia mengingikan agar semua yang tinggal disekitar IKN akan mendapatkan akses yang sama secara merata.

“Ketika kami (OIKN) sudah menjadi pemerintahan khusus tentu kami akan memiliki anggaran untuk pemeliharaan dan akan kita pikul sama-sama,” ungkapnya lagi.

Ia juga mengungkapkan agak sedikit terkejut saat mendapati jembatan akses utama menuju desa tak layak digunakan. “Jembatannya memang benar dan harus diperkuat terutama untuk keselamatan dan tentu ada pembatasan untuk kendaraan berat jangan sampai lewat dan masuk kesini tidak sesuai dengan tonase, tentu akan kita minta di programkan oleh PUPR, InshaAllah,” tambahnya menyunggih senyum.

Ia menyetujui akan mengutamakan pembangunan jembatan yang berada di desa tersebut demi keselamatan warga sekitar dan yang akan berkunjung. “Semua bertahap termasuk penerangan kan ini sampai 2045,” ucapnya.

Terpisah Kepala Desa Karang Jinawi, Nuryamansyah juga meluahkan keluh kesahnya tentang akses jalan di desanya.

“Suatu kehormatan orang sesibuk beliau itu sudah mau datang dan melihat desa kami ini yang jalanannya jelek dan di pelosok ini, besar harapan kami jalanan desa kami ini bisa segera diperbaiki dan bukan hanya jalan namun juga bisa memberikan akses air bersih kepada kami,” keluhnya disambut anggukan Kepala Dusun 2 Desa Karang Jinawi, Ruswiyanto.

Pun Ruswiyanto mengeluhkan hal yang sama.

“Semoga dengan berkunjungnya pak kepala akses jalan kami segera diperbaiki dan kami bisa juga bisa mengakses air bersih, kalau tidak hujan kami harus beli air, ada beberapa warga yang pakai air bor namun kan sangat mahal biaya memasangnya jadi kami hanya mengandalkan hujan dan air sungai, kalau kemarau kami kesulitan,” tambahnya penuh harap.

Warga desa Karang Jinawi sangat senang dengan pembangunan di lingkungan mereka. Sejak tahun 80 paska transmigrasi besar-besaran mereka menempati Karang Jinawi, besar harapan mereka agar akses jalan dan air bersih bisa segera mereka rasakan.