HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa fenomena El Nino menjadi salah satu faktor peningkatan angka kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) hingga memicu banyak orang meninggal dunia.

“Kita sudah tahu nih setiap kali ada El Nino, fenomena El Nino itu perubahan iklim itu, denguenya juga naik,” kata Budi Gunadi dalam keterangannya di Hotel West In, Jakarta Selatan, Senin (29/4) seperti dikutip Holopis.com.

Menurutnya, perubahan iklim jelas bisa mengubah perilaku makhluk hidup, salah satunya adalah nyamuk. Sehingga ketika angka kasus penyakit DBD ini meningkat, hal itu wajar.

Apalagi kata dia, peningkatan kasus DBD ini tidak hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi juga sudah merambah ke negara Afrika dan Brazil.

“Sekarang El Ninonya bisa jadi lebih sering, kalau lebih sering, denguenya juga jadi naik,” ujarnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa kasus DBD baik jumlah kasus baru maupun kematian merangkak naik hingga kali lipat.

Pemantauan Kementerian Kesehatan RI hingga minggu ke-16 di 2024 tercatat sudah ada 76.132 kasus orang yang terinfeksi DBD.

Kenaikan serupa terjadi di jumlah kasus kematian, pada periode minggu ke-16 di 2023 total orang yang meninggal karena DBD ‘hanya’ 180, sementara saat ini meningkat menjadi 540 jiwa.

Saat ini, Tangerang menjadi wilayah dengan catatan kasus terbanyak di sepanjang 2024, sementara kematian tertinggi dilaporkan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa angka kematian akibat DBD di tahun 2024 saja, sampai dengan saat ini tercatat ;

1. Kabupaten Jepara : 21 kasus kematian,
2. Kabupaten Kendal : 16 kasus kematian,
3. Kabupaten Subang : 18 kasus kematian,
4. Kabupaten Bandung : 25 kasus kematian, dan
5. Kota Bekasi : 15 kasus kematian.