HOLOPIS.COM, JAKARTA – Konflik Israel dan Palestina yang terus berlanjut sejak Oktober 2023 membuat banyak dampak di seluruh dunia. Mulai dari protes yang tak kunjung usai, amarah dunia internasional terhadap keputusan-keputusan Israel, hingga boikot besar-besaran yang dilakukan masyarakat yang pro terhadap Palestina.
Hal itu terlihat dari banyak gerai restoran waralaba yang ditutup di berbagai negara, termasuk di negara tetangga Malaysia.
Lebih dari 100 gerai perusahaan makanan cepat saji populer Kentucky Fried Chicken (KFC) di Malaysia ditutup sementara akibat boikot yang terjadi selama berbulan-bulan di sana. Sekitar 108 restoran KFC di sepanjang Malaysia ditutup. Para karyawan pun dipindahtugaskan ke cabang lain sebagai upaya optimalisasi ulang.
“Sebagai perusahaan yang telah melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun, fokusnya pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan,” tulis pernyataan resmi dari KFC Malaysia, dikutip Holopis.com, Selasa (30/4).
Mereka pun mengatakan bahwa beroperasinya KFC telah memberikan kontribusi yang baik terhadap perekonomian Malaysia. Mereka juga mengatakan bahwa mereka telah banyak memberikan rezeki kepada pekerja Malaysia yang sebagian besar adalah muslim.
“Memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Malaysia melalui keamanan kerja bagi 18.000 anggota tim di Malaysia, yang mana sekitar 85 persen adalah muslim,” ujar pernyataan itu.
Tak hanya KFC, beberapa gerai McD dan Starbucks di Malaysia juga dikabarkan ditutup. Berbagai restoran waralaba ini dikabarkan mengalami perlambatan bisnis akibat boikot yang dilakukan banyak pendukung pro Palestina. Mereka dinilai andil dalam mendukung Israel sebagai perusahaan asal Amerika Serikat.