Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini pada tanggal 28 April merupakan peringatan Hari Puputan Klungkung Bali. Mungkin banyak diantara Sobat Holopis yang belum memahami apa itu Hari Puputan Klungkung dan mengapa hal tersebut penting dan harus dirayakan setiap tahunnya.

Ini dia Sobat Holopis, sejarah singkat Hari Puputan Klungkung.

Klungkung merupakan kabupaten kecil yang berada di Bali. Kabupaten Klungkung merupakan wilayah yang unik dan memiliki kaitan dengan Ida I Dewa Agung Jambe di tahun 1686 Masehi.

Ida I Dewa Agung Jambe adalah sosok yang meneruskan Dinasti Gelgel di mana saat itu masyarakatnya hidup dengan Makmur dan sejahtera.

Meski sempat hidup dengan makmur dan bahagia, terjadi pemberontakan di tahun 16- yang membuat Kerajaan Gelge harus bubar.

Siapa yang bertanggung jawab atas runtuhnya kerajaan Gelge? Ia adalah sosok bernama I Gusti Agung Maruti. Namun kemenangannya tak berlangsung lama.

Kerajaan Kembali Direbut oleh Ida I Dewa Agung Jambe

Pada tahun 1686, Gusti Agung Maruti kembali merebut kerajaan. Setelah menang, ia mendirikan Istana Semarapura, yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Klungkung.

Namun sayangnya, kerajaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1908, pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal M. B. Rost Van Tonningen menyerbu kerajaan itu.

Setelah berjuang sekuat tenaga dan dengan segala kemampuan, mereka tetap kalah dan jatuh dalam kekuasaan Belanda. Peristiwa itu lah yang kemudian disebut sebagai Puputan Klungkung.

Kemudian pemerintahan colonial saat itu menunjuk Ida I Dewa Agung Gede Oka Geg sebagai regen pada Juli 1929. Sejak itulah tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puputan Klungkung.