HOLOPIS.COM, JAKARTA – Media sosial Twitter atau X saat ini sedang dihebohkan kabar Bea Cukai Bandara yang diduga menahan sebuah alat bantu tunanetra milik Sekolah Luar BIasa (SLB).
Seorang pengguna Twitter bernama @ijalzaid mengklaim bahwa Bandara Bea Cukai menahan bantuan alat pembelajaran SLB yang ia miliki dari Korea Selatan.
“SLB saya juga dapat bantuan alat belajar untuk tunanetra dari perusahaan Korea. Eh pas mau diambil di Bea Cukai Soetta suruh bayar ratusan juta. Mana denda Gudang per hari,” demikian disampaikan Rizalz, dikutip Holopis.com, Sabtu (27/4).
Hingga saat ini sejak 2022, alat itu pun dibiarkan di Gudang milik Bea Cukai Soetta. Ia pun mengatakan bahwa barang itu saat ini sudah tidak bermanfaat.
“Dari tahun 2022 jadi nggak bisa kembali. Ngendep di sana, bua tapa nggak manfaat juga,” kata Rizalz.
Ia pun mengunggah sebuah surat yang menunjukkan kronologi lengkap bagaimana media pembelajaran tunanetra dari Korea itu tertahan di Bea Cukai.
“Barang tiba di Indonesia pada 18 Desember 2022. Barang tertahan di Bea Cukai. Bea Cukai membutuhkan dokumen tambahan untuk pemrosesan barang dan penetapan harga barang yang dikirim dari OHFA Tech (Korea Selatan),” tulisnya dari kronologi lengkap.
Kemudian ia mengatakan dokumen yang dikirimkan SLB nya menunjukkan bahwa barang itu tidak memiliki harga karena merupakan barang pemberian.
Namun kemudian ia menerima email terkait biaya yang harus dibayar untuk mengambil barang kiriman tersebut sampai senilai ratusan juta.
“Setelah itu kami dapat email tentang penetapan nilai barang sebesar USD 22846.52 (kurs 15.688) Rp. 361.039239,” lanjutnya.
— Rizalz (@ijalzaid) April 26, 2024
Unggahan ini langsung mengundang amarah dari netzen. Akun resmi Bea Cukai Republik Indonesia pun langsung diketik untuk membaca unggahan tersebut.
“Bener-bener dah neh instansi dzalim bener,” kata @Dejavuu33.
“Sampai kepala sekolahnya sudah pension, belum selesai juga itu. Kelewatan ini bea-cukai padahal SLB A Pembinaan itu sekolah negeri loh. Pemerintah nggak membantu apa yah,” kata @_onenightlope.
Gimana menurut Sobat Holopis?