HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menyebut bahwa dirinya masih berharap Koalisi Perubahan bisa tetap bersama dalam Pilkada Serentak 2024.

Ketua Umum PKB itu pun menyebut pihaknya belum menentukan calon yang akan diusung nantinya baik dari internal maupun Koalisi Perubahan.

“Bisa jadi semua calon mendaftar di tempat yang ada sehingga kita tinggal bersama-sama memutuskan.Tetapi saya berharap Koalisi Perubahan juga solid di DKI,” kata Cak Imin dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (21/4).

Meski begitu, pria yang tersangkut kasus korupsi di Kemenakertrans itu tidak bisa memastikan siapa nama-nama yang akan mereka usung, khususnya di Pilgub DKI.

“Tentu tidak bisa diprediksi ya karena siapa yang mendaftar ke PKB, siapa yang mendaftar ke PKS, siapa yang mendaftar ke NasDem kita juga belum tahu,” ujarnya.

Meski begitu, Cak Imin mengklaim bahwa sejak dibuka kemarin, sudah ada ratusan nama yang mendaftar ke PKB untuk ikut Pilkada Serentak.

“Sampai hari ini baru kita buka pendaftaran, per hari tadi malam sudah hampir 200 pendaftar di seluruh Indonesia, nanti kita lihat sampai akhir dan kita melakukan seleksi,” klaimnya.

Ia mengatakan 200 pendaftar itu berasal dari berbagai kader partai dan latar belakang. Ia menekankan yang terpenting seorang pemimpin memiliki komitmen yang baik.

“Berbagai macam partai, berbagai macam latar belakang, dan PKB membuka diri seluas luasnya tidak pandang bulu dari partai apapun, tidak pandang bulu dari latar belakang manapun. Yang penting punya komitmen kita terima dengan baik,” tuntasnya.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid pun sebelumnya menyatakan, mereka lebih memilih mempertahankan ide perubahan dalam Pilkada 2024 ketimbang mempertahankan koalisi perubahan.

“Ide perubahan saya pikir tetap diinginkan oleh masyarakat. Tapi kalau Koalisi Perubahan itu berbeda dengan ide perubahan, semua daerah juga ingin berubah lebih baik,” kata Jazilul dalam keterangannya, Sabtu (6/4).

Jazilul kemudian berdalih bahwa koalisi di tingkat Pilkada memiliki tingkat kerumitan yang berbeda ketimbang saat Pilpres. Oleh karena itu, PKB pun memilih relevan untuk tidak mau mempertahankan Koalisi Perubahan.