HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sempat panik saat tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis 28 September 2023. SYL saat itu sempat menghubungi eks KPK Firli Bahuri melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp (WA).
Hal itu terungkap saat Aide-de-camp (ADC) atau ajudan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Panji Harjanto bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa SYL, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/4). Ketua Majelis Hakim, Rianto Adam Pontoh mulanya bertanya kepada Panji soal penggeledahan di rumah dinas Mentan.
“Apakah saudara saksi mengetahui bahwa pada saat keberangkatan terdakwa SYL selaku Menteri Pertanian waktu itu ke Spanyol ada penggeledahan di rumah dinas Widya Candra?,” cecar hakim.
Panji mendapat Informasi soal penggeledahan oleh penyidik KPK itu dari penjaga rumah dinas Mentan bernama Ubaidillah. Panji lalu memberi tahu SYL. Adapun SYL saat penggeledahan itu sedang berdinas di Spanyol.
“Kunjungan di Spanyol, sebelumnya kunjungan di Roma, yang di Spanyol ada penggerebekan,” ucap Panji.
“Saudara, kan, langsung dengan Terdakwa waktu itu, gimana Terdakwa waktu itu gimana? Apakah Beliau tenang-tenang aja atau ada kelihatan agak panik atau apa?,” tanya Rianto.
“Bapak panik,” jawab Panji.
Dalam kondisi panik, SYL saat itu langsung menguhubungi Firli Bahuri melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp (WA). “Bapak WA ke Pak Firli bahuri, Ketua KPK,” ujar Panji.
“WA dari?,” tanya hakim.
“WA dari Pak Syahrul ke Pak Firli,” jawab Panji.
Lalu Hakim bertanya kepada Panji terkait isi komunikasi SYL dengan Firli. Kata Panji, saat itu dirinya tidak membaca pesan dari SYL ke Firli.
“Apa intinya?,” tanya hakim.
“WAnya waktu itu langsung didelete, terus bapak tanya ini nomor Pak Firli, saya cek ke ajudannya bener,” jawab Panji.
“Kan saudara lihat ada WA dari SYL ke Ketua KPK, apakah diterima dan dibalas atau bagaimana?,” cecar hakim.
“Dibalas, cuman langsung dihapus sama Pak Firli,” ungkap Panji.
“Apa isinya?,” tanya hakim.
“Saya ngga sempat baca,” imbuh Panji.
“Tapi nomor itu tertulis nomor saudara Firli Bahuri atau nomor?,” cecar hakim.
“Nomor Pak Firli,” jawab Panji.