HOLOPIS.COM, PAPUA – Kapolda Papua Barat Johnny Eddizon Isir meminta agar bentrokan antara Brimob dengan oknum anggota TNI AL di Sorong tidak dibawa ke permasalahan institusi.
Johnny menyatakan, bentrokan anak buahnya dengan anggota Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong itu adalah masalah personal.
“Jadi, kata dia, pada prinsipnya hal ini terjadi di tingkat individu. Bahwa hal yang sebenarnya ada kesalahpahaman di sana, akhirnya berdampak,” kata Johnny dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (15/4).
Johnny pun menyebut bahwa pihaknya telah mengerahkan Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat Kanit Propam akan turun untuk melakukan penyelidikan bersama dengan TNI AL.
“Jadi pak Dansat Brimob dan Kanit Propam Polda Papua Barat akan turun, kita akan kerja sama dengan kawan-kawan dari Pomal, Intel Armada dan Intel Lantamal untuk mendapatkan gambaran secara utuh dari kejadian itu,” jelasnya.
Johnny pun menjanjikan bakal memberikan sebuah sanksi keras terhadap anggota jika terbukti terlibat aktif dalam bentrokan.
Meski begitu, Johnny memastikan bahwa kondisi di Kota Sorong saat ini relatif kondusif pasca bentrok antar oknum kedua institusi.
“Aman itu, kondisi di Kota Sorong sudah aman terkendali,” ucapnya.
Sementara itu, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada III) Laksamana Muda TNI Hersan sangat menyayangkan kejadian yang tidak diinginkan terjadi, sebab hubungan antara TNI/Polri telah terjalin baik selama ini.
“Kami tetap mendukung upaya Polda Papua Barat dan kami juga akan tetap melakukan penyelidikan guna penyelesaian masalah ini,” kata Hersan.
Dia juga tetap memberikan dukungan penuh kepada Polda Papua Barat untuk memberikan sanksi keras kepada anggota Polri yang terbukti salah dalam kejadian bentrok di Pelabuhan Sorong.