HOLOPIS.COM, JAKARTA – Serangan Iran ke Israel menarik perhatian dunia, sejumlah negara pun kompak mengutuk peristiwa tersebut. Sekutu Israel dan Amerika Serikat (AS), yaitu Prancis dan Jerman buka suara dan mengutuk keras tindakan Iran.
Diketahui, serangan Iran ke Israel ini bermula salah satunya akibat dari hancurnya gedung konsulat milik Iran di Damaskus Suriah dibumihanguskan oleh Israel. Bahkan, sejumlah jenderal Iran kabarnya tewas akibat serangan tersebut.
Sesuai janji Iran selepas insiden serangan tersebut, Iran akan melancarkan serangan ke Israel, dan pada nyatanya terjadi pada Sabtu (13/4).
Sejumlah kabar mengungkapkan bahwa ada puluhan bahkan ratusan serangan Iran baik melalui rudal maupun pesawat tak berawak alias drone.
Serangan Iran jelas menghiasai langit negara Israel, dan nampaknya sedang bertarung dengan sistem keamanan Israel yaitu Iron Dome.
Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut, apakah ada korban jiwa terkait serangan itu atau belum. Namun, aksi serangan Iran itu membuka mulut negara-negara sekutu Israel, seperti hal nya Prancis dan Jerman.
Prancis melalui Menteri Luar Negeri-nya, yaitu Stephen Sejourne menegaskan bahwa posisi negaranya tetap berada di belakang Israel.
“Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjami solidaritasnya. Prancis mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel,” ungkap Sejourne, sebagaimana dikutip Holopis.com dari Twitter/X @steph_sejourne.
“Dengan memutuskan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran mengambil langkah baru dalam tindakan destablisasi dan mengambil risiko peningkatan militer,” tambahnya.
La France condamne avec la plus grande fermeté l’attaque déclenchée par l’Iran contre Israël.
En décidant d’une telle action sans précédent, l’Iran franchit un nouveau pallier dans ses actions de déstabilisation et prend le risque d’une escalade militaire.
1/2
— Stéphane Séjourné (@steph_sejourne) April 13, 2024
Sementara itu, Jerman melalui Kanselirnya yaitu Olaf Scholz menilai serangan Iran tidak dapat dibenarkan.
“Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel,” ungkap Olaf.