HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam memasuki 1 Syawal 1445 H, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan Shalat Ied (shalat idul fitri) yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau tempat lapang terbuka. Hukum shalat ied secara khusus adalah sunnah muakkadah, yang artinya sunnah ini sangat dianjurkan baik bagi perempuan dan laki-laki.
Pelaksanaan shalat ied dilakukan setelah terbit matahari. Untuk shalatnya, dilaksanakan sebelum khutbah.
Nah, bagaimana tata cara melakukan khutbah shalat ied ?
Tata Cara Khutbah Shalat Ied
Untuk Sobat Holopis yang mendapatkan tugas menjadi khatib atau pengkhutbah shalat ied, jangan khawatir. Berikut adalah urutan atau tata cara melakukan khutbah shalat ied yang hendak kamu laksanakan pada esok hari, Rabu (10/4).
Sebelum Khutbah:
Khatib dianjurkan duduk sejenak untuk beristirahat setelah selesai melaksanakan shalat Id.
Memulai Khutbah:
1. Khatib berdiri tegak menghadap jemaah.
2. Mengucapkan salam pembuka.
Khutbah Pertama:
1. Disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sebanyak sembilan kali.
2. Membaca Al-Hamd (puji-pujian) untuk Allah Swt.
4. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
5. Menyampaikan nasihat dan pesan agama, salah satunya tentang pentingnya menjaga fitrah dan ketakwaan.
6. Membaca salah satu ayat Al-Qur’an.
7. Berdoa untuk kaum Muslimin pada umumnya.
Antara Dua Khutbah:
Khatib duduk sejenak seperti pada khutbah Jumat.
Khutbah Kedua:
1. Disunnahkan memulai khutbah kedua dengan takbir sebanyak tujuh kali.
2. Mengulang susunan khutbah pertama secara ringkas.
3. Membaca doa penutup yang lebih panjang dibandingkan khutbah pertama.
Penutup:
1. Khatib mengucapkan salam penutup.
Pun demikian, di dalam melaksanakan tugas sebagai khatib, Sobat Holopis patut memperhatikan hal-hal sangat penting. Antara lain ; Khutbah disampaikan dengan suara yang jelas dan tegas. Kemudian Bahasa yang digunakan juga harus mudah dipahami oleh jemaah. Lalu, khutbah tidak terlalu panjang dan melelahkan jemaah.
Materi Khutbah Shalat Idulfitri 1445 H
Materi khutbah kali ini kita akan mengambil judul “Kembali Fitri, Menebar Kebaikan”.
Jamaah Shalat Idul Fitri yang berbahagia,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di pagi hari yang penuh berkah ini dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Idul Fitri merupakan momen istimewa bagi umat Islam. Hari ini, setelah sebulan penuh berpuasa, menahan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadhan, kita kembali kepada fitrah, suci dan bersih dari dosa.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
(QS. Al-Qadr: 1-5)
Di bulan Ramadhan, kita telah ditempa dengan berbagai ibadah, mulai dari shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, zakat, infak, dan sedekah. Ibadah-ibadah tersebut diharapkan mampu membersihkan diri kita dari dosa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
(QS. Al-Ahzab: 33)
Kini, di hari kemenangan ini, marilah kita jadikan momen Idul Fitri sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Fitri bukan hanya tentang kembali suci secara fisik, tetapi juga fitri secara spiritual. Fitri dari sifat-sifat tercela seperti egoisme, dengki, dan amarah. Fitri dari perilaku yang tidak terpuji seperti dusta, ghibah, dan fitnah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تَوْبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
(QS. At-Tahrim: 8)
Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk menebar kebaikan. Kebaikan kepada sesama manusia, kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat. Kebaikan dalam bentuk senyuman, sapaan, dan saling membantu.
الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
(QS. At-Taubah: 71)
Marilah kita jadikan Idul Fitri sebagai awal yang baru untuk membangun kehidupan yang lebih harmonis, penuh kasih sayang, dan toleransi.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
(QS. Al-Maidah: 2)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan doa:
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami.
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami.
Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bertaqwa.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan karunia-Mu kepada bangsa dan negara kami.
Akhir kata,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Mohon maaf lahir dan batin.
Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita.
Wassalamu’alaikum warah.
Contoh Doa Akhir Khutbah
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَدُعَاءَنَا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ هُدَىً وَرُشْدًا وَعِصْمَةً مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَبَوَيْنَا وَلِمُعَلِّمِينَا وَلِمَنْ لَهُ فَضْلٌ عَلَيْنَا
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
صدق الله العظيم