Lebaran Beda Hari di Indonesia Ternyata Hanya 4 Kali dalam 20 Tahun

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Umat Muslim di Indonesia kembali merayakan Lebaran Idulfitri secara serentak pada Rabu (10/4) besok, setelah tahun lalu sempat terjadi perbedaan hari dalam perayaan Hari Raya Idulfitri.

Sebagaimana diketahui, perbedaan hari dalam perayaan Lebaran Idul Fitri sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia. Biasanya, perbedaan itu melibatkan dua ormas terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Perbedaan hari dalam merayakan Hari Raya umat Islam itu terjadi lantaran adanya perbedaan dalam dasar perhitungan, dimana Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuan 1 Syawal. Sementara NU menggunakan metode rukyat.

Adapun selama 20 tahun terakhir, umat Muslim Indonesia telah menjalani momen Idulfitri dengan perbedaan hari sebanyak 4 kali. Selain tahun lalu, perbedaan hari juga sempat terjadi pada Lebaran Idulfitri tahun 2011 lalu.

Kemudian, perbedaan juga terjadi pada perayaan Lebaran Idulfitri selama dua tahun berturut-turut, yakni di tahun 2006 dan 2007.

Adapun pada tahun ini, Menteri Agama (Menag) berharap dengan perayaan Hari Raya Idulfitri secara serentak seluruh umat Muslim dapat merayakannya dengan kebersamaan dan suka cita.

“Dengan adanya sidang isbat ini membuat masyarakat bisa merayakan Idulfitri dengan kebersamaan dan penuh suka cita,” ujar Menag Yaqut dalam konferensi pers penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/4).

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral