HOLOPIS.COM, MADIUN – Lokasi wisata alam pegunungan di wilayah Madiun, Jawa Timur bisa menjadi salah satu pilihan bagi anda saat mudik lebaran Idul Fitri 1445 ini.

Tempat pelipur lara berhawa sejuk, segar dan menginspirasi itu bernama Desa Wisata Kare. Berada di lereng Gunung Wilis, Desa Kare, Kecamatan Kare, berjarak sekitar 20 kilometer arah Timur pusat Kota Madiun.

Alam flora dan faunanya masih murni. Belum tercabik-cabik teknologi modern yang berlebihan. Sehingga menjadi destinasi piknik termumpuni, untuk mengendorkan kekencangan otot bagi masyarakat perkotaan.

Kepala Desa Kare, Sunarno, ditemui jurnalis di salah satu spot wisata itu, Selasa (9/4), mengatakan potensi wisata alam pegunungan di wilayahnya mulai dikembangkan sejak sekitar tahun 2022 lalu.

Sunarno meramu sumber dana pemerintah, berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan Anggaran Dana Desa (ADD), dikombinasikan menjadi sumber pembiayaan untuk memoles objek wisata seluas 1,5 hektar itu.

“Yang kita poles tanah mas desa. Mulai tahun 2022 lalu membangun berbagai keperluan baik sarana maupun prasarana, untuk mendukung objek wisata alam pegunungan. Sumber dana dari BKK dan ADD, Jumlahnya lebih dari Rp. 200 juta,” kata Sunarno dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Pembangunan sarana pendukung dimulai dari mendirikan resto, pendopo, plat decker, toilet dan sarana lainnya. Polesan itu menambah tertatanya area wisata tersebut.

Tak mengherankan jika tahun lalu objek wisata tersebut berhasil masuk 15 besar Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN). Tim verifikasi lomba itu dilakukan oleh Rini Nuraini, selaku Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan.

Berada di lingkup wisata tersebut, Anda akan terpana dominasi hutan pinus hijau yang menyejukkan mata dan pikiran. Pucuk dedaunannya akan berayun mendesah, saat dihembus angin yang menderu.

Diantara ranting dan daunnya, bebas berterbangan aneka rupa burung liar. Terkadang mereka hinggap, dan bersiul bersahutan laksana kontes konser simphoni.

Di sudut pandang lain Anda akan dibuat ‘menolak lupa’ akan kemolekan spot yang satu ini. Air terjun Kertoembo dan Tambak Lare mengucur abadi dari aliran sungai yang bening segar.

Air terjun yang berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut itu sebagai air mancur ciptaan Tuhan. Lokasinya berada diantara lembah curam dan bukit meninggi. Laksana taman impian, berpagar ngarai dan bebukitan nan rindang.

Lalu, di celah-celah jurang terdapat sungai yang mengalir berliku, menuju muara diantara belukar pegunungan. Sungai dengan bebatuan khasnya itulah yang kerap dijadikan pengunjung sebagai sarana arung jeram dan water tubbing.

Di sudut lain, terdapat camping ground. Namanya Sekar Wilis dan Jengglik. Juga pendakian ke Puncak Liman yang berjarak tempuh tidak terlampau jauh.

Juga terdapat hamparan kebun kopi yang keberadaannya sejak zaman Hindia Belanda. Di sekitarnya, terdapat loji-loji tempat pejabat Belanda dulu tinggal atau beristirahat.

Pendek kata Desa Wisata Kare bukan sekedar tempat pertamasya bersama keluarga, melainkan juga menjadi perpaduan harmonis antara keindahan alam, kekayaan budaya dan konservasi lingkungan.

Sungguh lokasi itu menjadi tempat melepaskan keluh kesah bagi siapa saja. Mulai anak-anak sampai usia senja. Baik laki maupun perempuan. Hal itu dikarenakan lokasinya seratus persen bertopografi bukti, jurang, sungai san ngarai.

“Untuk resto, saat ini sudah dikelola BUMDes Wilis Lestari. Harapan kami dapat mengurangi angka pengangguran. Juga untuk menambah pendapatan asli desa,” terang Sunarno.

Pemerintah desa setempat bersama warga masyarakat setempat, kata Sunarno, berupaya menjaga dan terus membenahi kekurangan wisata desa itu, agar kelak bisa turun temurun menyejahterakan anak cucu.