HOLOPIS.COM, JAKARTA – Di saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di dunia yakni ibadah shalat Idul Fitri atau shalat Ied dua rakaat.
Sebelum menjalani shalat Ied, disunnahkan bagi umat Islam untuk makan sekedarnya terlebih dahulu, seperti memakan beberapa biji kurma dengan jumlah yang ganjil.
Dikutip Holopis.com dari buku Menuntaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam, disebutkan Rasulullah SAW memakan beberapa butir kurma sebelum berangkat shalat Ied.
Hal itu sebagaimana dikatakan Anas bin Malik dalam sebuah hadits:
عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)
Hal ini dilakukan agar umat Islam tahu bahwa pada hari itu adalah Idul Fitri dan puasa tidak lagi diwajibkan bagi umat Muslim.
Dalam kitab Faidlul Qadir, diriwayatkan Rasulullah SAW memakan tujuh butir kurma sebelum shalat Ied.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memaklumkan keharaman berbuka sebelum shalat Idul Fitri. Sebab, sebelumnya pada masa-masa awal Islam, diharamkan makan sebelum shalat Ied
Sebagaimana dikutip Holopis.com dari NU Online, dipilihnya kurma sebagai makanan sebelum shalat Ied adalah karena rasa manisnya yang bisa menguatkan pandangan, yang sebelumnya dilemahkan oleh puasa selama satu bulan.
Sebab itu, para ulama mengatakan disunnahkan memakan kurma. Jika tidak ada kurma, maka bisa diganti dengan makanan manis lainnya.
Apabila sebelum keluar rumah tidak sempat, maka disunnahkan untuk memakannya ketika dalam perjalanan atau setelah sampai di tempat shalat ied.