HOLOPIS.COM, MADIUN – Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Madiun, Jawa Timur, Heru Purnomo, bergerak cepat menyelamatkan proyek penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) yang nyaris mubazir di wilayahnya.
Sejak Heru Purnomo dilantik sebagai kepala desa setempat, 2 Februari 2022, dia bersama perangkat jajarannya langsung menginventarisir keberadaan proyek senilai sekitar Rp. 240 juta dari anggaran pemerintah tersebut.
Proses awal pembangunan tower tandon air tersebut pengerjaannya dimulai pada masa sebelum meninggalnya kepala desa yang lama, Suratno, pada Juli 2021.
“Jadi sebelum saya dilantik menjadi Kades, bangunan itu (Pamsimas) sudah ada. Dibangun di masa kepala desa yang lama (Suratno). Enam bulan berikutnya, setelah Kades lama meninggal dunia dan saya dilantik, saya berusaha melanjutkan dan menyempurnakan proyek tersebut,” kata Heru Purnomo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (3/4).
Diungkapkannya, Pemerintah Desa Sambirejo memandang perlu melanjutkan proyek setengah jadi tersebut, lantaran Pamsimas dilihat sebagai proyek strategis menyangkut kebutuhan hidup bersih dan kesehatan bagi warganya.
Saat itu, lanjutnya, dari keseluruhan proyek Pamsimas baru rampung dari segi sarananya, yakni tersedianya tower tandon air. Sedangkan aspek prasarana, sebagai penunjang akselerasi secara utuh proyek tersebut, belum tersedia sepenuhnya.
Kebutuhan prasarana yang belum terpenuhi tersebut, jelas Heru Purnomo, sudah diupayakan dan saat ini tengah berjalan. Prasarana yang dimaksud menyangkut kebutuhan energi listrik, jaringan pipa air minum, penyediaan operator dan personel penjaga serta penunjang lainnya.
Energi listrik yang diperlukan guna pengoperasian proyek tersebut, papar Heru Purnomo, membutuhkan dua unit travo jaringan listrik. Sementara saat ini baru tersedia satu unit travo, yang hingga kini sisanya masih dalam upaya pemenuhan.
Sedangkan pipa primer (utama) jaringan air minum sudah terpasang hingga ke berbagai sudut kampung. Tinggal pemasangan pipa air menuju ke rumah-rumah warga yang menjadi sasaran proyek tersebut.
“Kita butuh dua travo listrik, saat ini baru ada satu. Sengaja belum dipasang dulu. Itu untuk menghindari kecemburuan sosial warga. Sebab, satu travo hanya mengaliri air sebagian warga. Warga lainnya akan iri,” jelas Heru Purnomo.
Menurut Heru Purnomo, pihaknya juga sudah pernah mengajukan proposal ke Dinas PUPR setempat. Termasuk menghubungi pihak PLN, terkait kebutuhan energi listrik (kebutuhan travo) untuk operasional Pamsimas tersebut.
Program Pamsimas sendiri merupakan policy Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), guna memastikan terpenuhinya akses air bersih, sanitasi dan aspek kesehatan bagi masyarakat secara universal.
Proyek Pamsimas Desa Sambirejo berlangsung melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang pelaksanannya dihandle Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Program itu sebagai kelanjutan PNPM Mandiri yang telah selesai masa kontraknya sejak tahun 2016.
Sementara Humas KSM, Ajar Putra Dewantoro, kepada jurnalis di Balai Desa Sambirejo menjelaskan, pengerjaan proyek Pamsimas terus berlanjut dan tidak mangkrak.
Sebagai pelaksana proyek, pihaknya merasa memahami persis progres report proyek tersebut. Disebutkannya, sepanjang pengerjaan proyek juga selalu dalam pengawasan seorang tenaga yang ditunjuk Kementerian PUPR.
“Jadi, dalam hal ini kami sebagai pelaksana proyek. Proyek tersebut dianggarkan sebesar Rp. 240 juta, yang sumbernya dari APBN. Sampai saat ini proyek berjalan,” terang Ajar Putra Dewantoro.
Dipaparkannya, pengerjaan tower tandon air berlangsung selama 6 bulan, dimulai pada 21 Juni 2021 dan berakhir pada 21 Desember 2021.
Ditambahkannya, pengerjaan pipa saluran air primer (utama) mulai dikerjakan pada bulan September tahun 2021. Proses tersebut selesai pada bulan Februari tahun 2022.
“Pipa utama itu sudah tertanam di jalan sepanjang kampung pedesaan. Selanjutnya, kini tinggal mengerjakan pipa saluran yang menuju ke rumah-rumah warga, jika sudah ada pelanggan,” jelasnya.
Pemerintahan Desa Sambirejo bertekad menyelesaikan proyek Pamsimas, mengingat proyeksi proyek tersebut berorientasi pada peningkatan kesehatan warga masyarakat secara umum.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk secepatnya merampungkan proyek tersebut. Karena program itu menjadi andalan nasional dalam hal pemenuhan air bersih dan sanitasi masyarakat pedesaan,” pungkas Heru Purnomo.