HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan PT PLN (Persero) tidak akan menaikkan tarif listrik selama periode April-Juni 2024.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu menjelaskan, bahwa langkah tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
“PT PLN siap mendukung upaya Pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dengan menghadirkan tarif listrik yang tetap terjangkau untuk periode triwulan II/2024,” katanya sebagaimana dikutip Holopis.com dari keterangan tertulis.
Adapun dalam melakukan penyesuaian tarif listrik, terdapat sejumlah data ekonomi makro yang menjadi parameter, yakni kurs rupiah, harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan harga batu bara acuan (HBA).
Untuk penetapan tarif listrik pada kuartal II/2024, data ekonomi makro yang digunakan yakni kurs sebesar Rp15.580,53 per dolar AS, ICP sebesar 77,42 dolar AS per barel, inflasi sebesar 0,28 persen, dan HBA sebesar 70 dolar AS per ton, sesuai kebijakan DMO batu bara.
“Berdasarkan empat parameter tersebut, seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik atau tariff adjustment bagi pelanggan nonsubsidi mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tarif pada triwulan I/2024,” kata Jisman.
Namun Jisman menegaskan, bahwa pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik guna menjaga daya beli masyarakat.
Adapun tarif listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi, lanjutnya, juga tidak mengalami perubahan. Yang dalam golongan ini termasuk pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, dan pelanggan yang peruntukan listriknya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
“Kementerian ESDM tetap mendukung PLN agar selalu berupaya melakukan langkah-langkah efisiensi operasional dan memacu penjualan tenaga listrik secara lebih agresif dengan tetap menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat,” pungkasnya.
