Berita Holopis HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi turut merespon pernyataan yang dilontarkan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto terkait sosok cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, pernyataan Hasto yang mengibaratkan Gibran seperti sopir truk penyebab kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Halim Utama tersebut sudah keterlaluan, dan merendahkan martabat.

“Analogi-analogi yang juga memasukkan diskriminasi usia atau ageisme, sudah keterlaluan, merendahkan martabat, ‘ngono yo ojo ngono’,” sambung Bobby dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (31/3).

Ketimbang menyebar hujatan, Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini pun meminta Hasto untuk fokus pada proses hukum sengketa Pemilu yang berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Sebaiknya janganlah menghujat-hujat wapres terpilih di ruang publik, proses hukum di MK juga sedang berjalan, tunggu saja hasilnya,” katanya.

Terkait dengan Hasto yang terus mempermasalahkan usia Gibran, Bobby kemudian menyebut bahwa tak sedikit pemimpin dunia yang telah menjabat di usia muda.

“Sebastian Kurz berusia 31 tahun jadi PM Austria, Sanna Marin berusia 33 tahun jadi PM Finlandia, Gabriel Boric berusia 36 tahun jadi Presiden Chili. Masak masih mau diperdebatkan lagi soal kepantasan usia menjadi pemimpin negara?” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai cawapres dengan sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di GT Halim Utama.

Hasto menilai, keduanya sama-sama belum cukup umur dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.

“Kemarin beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi,” kata Hasto, Sabtu (30/3).

Hasto menilai usia Gibran belum mencukupi untuk menjalan persoalan yang kompleks tersebut. Menurutnya, sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.

“Kemudian di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi,” ucapnya.