HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memperkirakan bahwa pada momen mudik Lebaran tahun ini akan ada sebanyak 190 juta pemudik, dimana angka ini lebih banyak dari tahun lalu.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati pun mengatakan, bahwa pergerakan para pemudik sendiri sudah dimulai sejak H-7 Lebaran hingga H-2 Lebaran.
“Dari riset kami, pergerakan masyarakat akan dimulai H-7 hingga tertinggi di H-2,” kata Adita dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (29/3).
Sementara, untuk puncak arus balik Labaran akan terjadi pada H+3 Labaran. Adapun puncak arus balik ini bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Meski pemudik sudah mulai bergerak sejak H-7, namun kepadatan arus lalu lintas saat puncak arus mudik masih tetap akan terjadi, bahkan disebutnya lebih pada bila dibanding tahun lalu.
“Kalau secara angka, kemungkinan akan lebih padat (dari tahun lalu), karena animo berpergian tahun ini juga lebih besar, meningkat 50 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Adapun pada momen Lebaran tahun, ruas tol Cikopo-Palimanan atau Cipali menjadi titik rawan kemacetan di jalur mudik Lebaran 2024.
Untuk mengantisipasi padatnya kendaraan di ruas tol tersebut, Kemenhub telah memberi rekomendasi ke Kakorlantas Polri untuk menerapkan rekayasa lalu lintas.
Rekayasa tersebut seperti contraflow dan one way, serta kemungkinan pemberlakuan ganjil genap (gage) di Tol Cipali.