HOLOPIS.COM, JAKARTA – Meruqyah adalah proses pengobatan spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk menyembuhkan seseorang dari gangguan jin atau penyakit yang disebabkan oleh sihir atau santet.
Dalil Tentang Ruqyah
Metode penyembuhan dengan pendekatan spiritual ini dalam Islam juga merupakan sesuatu yang sunnah. Salah satu dalilnya adalah Alquran surat Al Isra ayat 82 ;
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Artinya : Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian. (Surat Al-Isra ayat 82).
Bahkan, Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, kata syifâ juga memiliki arti obat bagi penyakit medis dengan metode ruqyah, meminta perlindungan kepada Allah, dan semisalnya. Al-Qurthubi mendasari penjelasannya dengan hadits panjang berikut:
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ سَرِيَّةً عَلَيْهَا أَبُو سَعِيدٍ فَمَرَّ بِقَرْيَةٍ فَإِذَا مَلِكُ الْقَرْيَةِ لَدِيغٌ , فَسَأَلْنَاهُمْ طَعَامًا فَلَمْ يُطْعِمُونَا وَلَمْ يُنْزِلُونَا , فَمَرَّ بِنَا رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْقَرْيَةِ , فَقَالَ: يَا مَعْشَرَ الْعَرَبِ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يُحْسِنُ أَنْ يَرْقِيَ؟ إِنَّ الْمَلِكَ يَمُوتُ , قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: فَأَتَيْتُهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ فَأَفَاقَ وَبَرَأَ , فَبَعَثَ إِلَيْنَا بِالنُّزُلِ وَبَعَثَ إِلَيْنَا بِالشَّاءِ , فَأَكَلْنَا الطَّعَامَ أَنَا وَأَصْحَابِي وَأَبَوْا أَنْ يَأْكُلُوا مِنَ الْغَنَمِ حَتَّى أَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ الْخَبَرَ , فَقَالَ: «وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟» قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ شَيْءٌ أُلْقِيَ فِي رَوْعِي , قَالَ: فَكُلُوا وَأَطْعِمُونَا مِنَ الْغَنَمِ
Artinya :
“Abu Sa’id al-Khudri ra telah menceritakan kami bahwa Rasulullah saw pernah mengutus sekelompok pasukan dan Abu Sa’id berada bersama mereka. Pasukan itu kemudian melewati sebuah perkampungan. Ketika itu pemimpin kampung itu digigit hewan melata. Kami lalu meminta makanan kepada mereka, namun mereka enggan memberinya dan tidak menyuruh kami singgah.
Tak lama kemudian salah seorang penduduk kampung tersebut melewati kami dan berkata, ‘Wahai sekalian orang Arab, apakah di antara kalian ada yang pandai meruqyah? karena pemimpin kami hampir mati.’ Abu Sa’id berkata, ‘Aku lalu mendatanginya dan membacakan surah Al-Fatihah kepadanya. Akhirnya, ia siuman dan sembuh.’ Ia lalu memberi kami persinggahan dan beberapa ekor domba.
Setelah itu kami menyantap makanannya, namun mereka enggan memakan domba tersebut. Ketika kami sampai kepada Rasulullah saw, aku menceritakan hal tersebut kepadanya. Mendengar itu, beliau berkata, ‘Apa yang membuatmu tahu bahwa ia adalah ruqyah?’ Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, ada sesuatu (ilham) yang dibesitkan di hatiku.’ Beliau bersabda, ‘Kalau begitu makanlah dan berilah kami makan dari domba tersebut.’” (HR. Ad-Daraquthni no. 3018). (Al-Qurthubi, Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, tanpa tahun: juz x, halaman 315).
Teori Ruqyah
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melakukan ruqyah terhadap seseorang yang diduga terkena santet atau guna-guna:
1. Niat yang Ikhlas
Sebelum memulai proses meruqyah, penting untuk memiliki niat yang ikhlas semata-mata untuk menyembuhkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Membaca Ayat-ayat Suci Al-Quran
Ayat-ayat suci Al-Quran merupakan sumber kekuatan dan perlindungan dalam proses meruqyah. Beberapa surah dan ayat yang sering digunakan dalam meruqyah antara lain Surah Al-Fatihah, Surah Al-Baqarah (ayat 1-5), Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, dan Surah An-Naas.
3. Doa Perlindungan
Doa perlindungan kepada Allah SWT juga penting dalam meruqyah. Doa seperti Ayat Kursi (Surah Al-Baqarah ayat 255) dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW bisa digunakan sebagai perisai dari gangguan jin atau sihir.
4. Memijat Tempat yang Terserang
Dalam meruqyah, kadang-kadang dilakukan pijatan ringan atau sentuhan di bagian tubuh yang diduga terkena gangguan jin atau sihir. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan energi negatif yang ada di tubuh tersebut.
5. Membaca Doa-doa Penyembuhan
Selain ayat-ayat Al-Quran, juga dianjurkan untuk membaca doa-doa penyembuhan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti doa syifa’ dan doa pengobatan.
6. Memperbanyak Amalan Ibadah
Selain meruqyah, penting juga untuk memperbanyak amalan ibadah seperti shalat, berdzikir, dan membaca Al-Quran secara rutin. Amalan ini akan memperkuat iman dan melindungi diri dari gangguan jin atau sihir.
Seorang pakar ruqyah yakni Muhammad Faizar telah membagikan tutorial melakukan teknis tuqyah terhadap diri sendiri dan dengan cara mandiri. Amalan doanya, yakni ; membaca bismillah sebanyak 3 kali, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa khusus. Saat melakukan pembacaan doa-doa tersebut, usahakan sentuh pada bagian tubuh yang merasakan sakit. Insya Allah dengan keyakinan penuh dan pertolongan Allah SWT, sihir atau santet dan sejenisnya bisa hilang.
Doa khusus Ruqyah ;
أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir
Artinya : Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. [HR Muslim]
Sobat Holopis, bahwa idealnya, meruqyah dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang ini, seperti seorang ustadz atau praktisi ruqyah yang terpercaya. Selain itu, lakukan kontrol diri dan niat, karena ini penting untuk menjaga niat yang ikhlas dan menjauhi segala bentuk syirik atau bid’ah dalam proses meruqyah.
Yang cukup penting diperhatikan adalah konsistensi, proses meruqyah mungkin tidak memberikan hasil instan. Dibutuhkan konsistensi dan ketekunan dalam melakukan proses ini.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan bergantung pada Allah SWT, diharapkan seseorang yang terkena santet atau guna-guna dapat mendapatkan kesembuhan dan perlindungan dari gangguan tersebut.