HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengacara kondang sekaligus influencer hukum Hotman Paris Hutapea membeberkan kondisi jenazah Airul Harahap (13), seorang santri di pondok pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang meninggal dunia usai dianiaya senior.
“Ini hasil otopsi santri meninggal di Pesantren Tebo Jambi! Kalau banyak tulang patah, apakah mungkin pelaku hanya 1 orang,” kata Hotman dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (23/3).
Dijelaskan Hotman, berdasarkan informasi yang ia terima, kondisi jasad santri tersebut cukup mengenaskan. Di mana pada tulang tengkorak pelipis kanan, batang tengkorak kepala belakang patah, dan terdapat resapan darah di seluruh bagian lapangan pandang tulang tengkorak.
Tidak hanya itu saja, ditemukan bahwa ada retakan tulang dalam di atas telinga kanan, serta resapan darah di daerah dagu.
Lantas, di bagian rahang bawah kanan juga terdapat patahan hingga di bagian gigi sebelah bawah bergoyang.
Selanjutnya, ditemukan juga bahwa batang tengkorak belakang pun patah, hingga terdapat juga patahan tulang bahu sebelah kanan, dan patahan tulang rusuk sebelah kiri.
Dengan kondisi tersebut, ia meminta agar aparat penegakan hukum bekerja dengan sungguh-sungguh, sehingga keadilan untuk keluarga korban tidak dicederai.
“Kasihan orang tua korban dari desa tidak berdaya harus datang ke Kopi Joni menangis,” tukasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Airul Harapan meninggal dunia pada hari Selasa, 14 November 2023 pukul 17.56 WIB di lantai tiga asrama An-Nawawi, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin.
Berdasarkan keterangan Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Arta Ariawan menyampaikan bagaimana kondisi Airul sebelum akhirnya ditetapkan meninggal dunia.
Dijelaskan AKBP I Wayan Arta, pada pukul 18.00 WIB, seorang saksi santri berinisial FRR melakukan pengecekan toren di lantai 3 asrama tersebut. Namun ia dikejutkan dengan kondisi Airul yang sudah tertelungkup dan kepala sedikit miring serong ke arah kanan. Kemudian tangan tampak lurus mengarah ke atas kepala.
Akhirnya, FRR mencari bantuan teman-teman santri lain termasuk pengurus pondok pesantren, hingga akhirnya Airul coba dilarikan ke Klinik Rimbo Medical Center Rimbo Bujang. Namun di klinik tersebut, dijelaskan bahwa Airul sudah meninggal dunia.
Jenazah Airul juga sempat dishalatkan di Pondok Pesantren hingga akhirnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Airul adalah santri asal Dusun Kumpul Rejo, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Ia sempat dimakamkan, namun pada hari Senin (20/11/2023), pihak keluarga korban meminta tim penyidik dari Polres Tebo untuk dilakukan autopsi.