HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah menegaskan bahwa tudingan kemenangan Prabowo-Gibran dikarenakan adanya bansos adalah tidak benar sama sekali. Justru menurutnya, tudingan semacam itu lumrah dilakukan oleh pihak yang tak terima kekalahan.
“Saya rasa dalam kontestasi apa pun setiap orang yang kalah tentu akan mencari-cari berbagai macam argumentasi untuk mendiskreditkan yang menang, terkait tudingan bahwa kemenangan Prabowo Gibran dikarenakan bansos ini tidak benar sama sekali,” kata pria yang akrab disapa Semar tersebut seperti dikutip Holopis.com, Jumat (22/3).
Menurutnya, sejak Pemerintahan sebelum Presiden Jokowi, bansos dengan berbagai bentuknya juga sudah disalurkan untuk membantu masyarakat. Dan dalam pemerintahan Jokowi sejak masa pandemi covid-19, pemerintah pusat maupun daerah pun telah menyalurkan berbagai bantuan sosial sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat, terutama akibat pembatasan kegiatan yang berimplikasi pada ekonomi, warga yang kehilangan pekerjaan, dan mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
“Jadi, program bansos tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pilpres, dan ini diperkuat dari hasil survei bahwa bansos yang digelontorkan pemerintah tidak dapat mempengaruhi pilihan dalam Pilpres 2024 yang lalu,” jelasnya.
Dengan demikian, kata Semar, jelas sekali bahwa kemenangan Prabowo Gibran karena rakyat berkehendak bahkan suara yang didapat Prabowo Gibran terbesar diantara Presiden lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Ini semakin menunjukan rakyat memberikan dukungan penuh dan tentu nya ini juga sudah menjadi Takdir Tuhan,” tukasnya.
Oleh sebab itu, ia pun menyarankan agar siapa pun pihak yang kalah dalam kontestasi elektoral menerima saja kekalahannya sembari melakukan evaluasi diri apa yang menjadi kekurangan mereka sehingga bisa kalah dalam pemilu 2024 itu.
“Jadi saya mengimbau kepada pihak yang kalah untuk berjiwa besar dengan legowo menerima kekalahan, karena kalau terus mendiskreditkan Prabowo Gibran dengan berbagai isu yang tidak benar maka rakyat akan semakin antipati, dan di bulan suci Ramadhan ini, saya rasa momentum yang tepat untuk kembali menjalin silaturahmi untuk membangun bangsa secara bersama-sama,” pungkasnya.