Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan beberapa hal pasca KPU (Komisi Pemilihan Umum) menyampaikan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyadari banyaknya suara publik yang mengritisi proses hingga hasil Pemilu 2024, khususnya dalam Pilpres. Namun, ia mengatakan bahwa Partai NasDem lebih memilih mengakui hasil Pemilu yang diumumkan oleh KPU RI tersebut.

“Partai NasDem menyatakan menerima hasil pemilu tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang lalu. Baik pemilihan anggota legislatifnya, maupun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam pilpres,” kata Surya Paloh dalam konferensi persnya di NasDem Tower, Cikini, Mentang, Jakarta Pusat, Rabu (20/3) seperti dikutip Holopis.com.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh didampingi oleh petinggi NasDem lainnya, yakni Willy Aditya yang merupakan Ketua DPP Partai NasDem, dan Hermawi Fransiskus Taslim sebagai Sekjen DPP Partai NasDem.

Dan berikut adalah isi dari konferensi pers Surya Paloh tersebut ;

Sebagai sebuah mekanisme yang telah ditetapkan dan kita sepakati bersama dalam kehidupan politik kenegaraan, inilah hasil pemilu yang harus kita terima.

Benar bahwa terdapat berbagai macam catatan dan evaluasi, bahkan gugatan atas pelaksanaan pemilu yang ke 13 dalam sejarah kehidupan politik kita ini.

Tidak kurang dari kalangan aktivis, dari berbagai kelompok masyarakat supil, hingga para guru besar kampus-kampus ternama di seluruh tanah air turut menjadi bagian dari suara-suara tersebut. Namun apa pun itu, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau kita harus menerimanya.

Bahwa harus terus berlangsung evaluasi, koreksi hingga diskursus yang tak berkesudahan dalam upaya memperbaiki sistem pemilu serta berpraktik berdemokrasi, namun kehidupan politik harus terus berlangsung. Kita harus terus berdialektika di dalam dinamika politik yang tengah berjalan, suka atau tidak suka, sepakat atau juga tidak bersepakat. Sebab hajat hidup bangsa ini harus tetap diperhatikan. Kenyataan politik hari ini adalah bagian dialektika yang harus terus kita jalani sebagai satu bangsa. Sebab, demokrasi pada kenyataannya senantiasa menyisakan ruang bagi berbagai bentuk perbaikan atau bahkan penyelewengan terhadap praktik kekuasaan itu sendiri.

Yang paling penting adalah bagaimana komitmen kita sebagai kaum demokrat, sebagai kaum pergerakan, sebagai bagian dari masyarakat sipil untuk terus menerus tidak pernah berhenti berupaya memperbaiki praktik-praktik berdemokrasi kita demi terciptanya kehidupan politik dan kekuasaan yang mencerdaskan kehidupan warganya.

Berangkat dari pemikiran di atas, Partai NasDem menyampaikan sikapnya terhadap hasil pemilu 2024 seperti berikut ini ;

1. Partai NasDem menyatakan menerima hasil pemilu tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang lalu. Baik pemilihan anggota legislatifnya, maupun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam pilpres.

2. Partai NasDem mengucapkan selamat kepada seluruh partai politik peserta pemilu legislatif 2024, beserta dengan 3 pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi pemilihan presiden 2024. Partai NasDem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres tahun 2024.

3. Atas berbagai catatan yang ada, Partai NasDem tetap berkomitmen untuk senantiasa berada dalam kehendak yang terus menerus  berupaya memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik kita. Nasdem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dan korespondensi dengan berbagai kelompok masyarakat sipil, akademisi,  para tokoh, cendekiawan, guru besar hingga media sebagai pilar demokrasi keempat guna mewujudkan komitmen tersebut.

4. Partai Nasdem menyadari bahwa partai politik hanyalah satu dari sekian pilar dari demokrasi. NasDem menyadari bahwa politik tidak saja membutuhkan otoritas yang kuat akan tetapi praktik check and balances yang sehat. Oleh karena itu selain perlu membangun sistem politik dan kekuasaan yang sehat, kita juga membutuhkan kecerdasan politik warga negara yang kuat.

5. Partai NasDem mengajak seluruh komponen bangsa untuk senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan atau kelompok dalam mencari keadilan pasca pemilu.

Demikian pernyataan ini disampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan pada bangsa ini untuk mampu memperbaiki dan terus menerus meningkatkan diri di masa depan.

Jakarta, 20 Maret 2024

Surya Paloh
Ketua Umum

Hasil Rekapitulasi Suara Nasional 2024

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik indonesia telah rampung melakukan proses rekapitulasi suara hasil Pilpres 2024.

Dari proses sidang rapat pleno terbuka penetapan hasil pemilu 2024 tingkat nasional tersebut, Ketua KPU Hasyim Asyari membacakan berita acara hasil rekapitulasi suara nasional.

Dalam Pilpres 2024, hasil yang ditetapkan oleh KPU adalah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai paslon nomor urut 02 sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan perolehan suara terbanyak secara nasional.

Hal ini merujuk pada jumlah perolehan suara Pilpres secara nasional sebanyak 164.227.475 suara. Di mana untuk hasil suara sah masing-masing calon antara lain, untuk jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil Presiden nomor urut 01 yakni Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memperoleh 40.971.906 suara.

“Jumlah suara sah pasangan Presiden dan wakil Presiden 2, H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebanyak 96.214.691 suara,” kata Hasyim di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Sementara untuk jumlah suara sah paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD adalah 27.040.878 suara.

Selain menyampaikan hasil perolehan suara sah, Hasyim juga menyampaikan total suara sah untuk partai politik dalam Pileg DPR RI, yakni sebanyak 151.796.631 suara. Hasilnya, suara sah untuk masing-masing partai politik peserta pemilu antara lain ;

1. PKB : 16.115.655 suara,

2. Gerindra : 20.071.708 suara,

3. PDIP : 25.387.279 suara,

4. Golkar : 23.208.654 suara,

5. NasDem : 14.660.516 suara,

6. Buruh : 972.910 suara,

7. Gelora : 1.281.991 suara,

8. PKS : 12.781.353 suara,

9. PKN : 326.800 suara,

10. Hanura : 1.094.588 suara,

11. Garuda : 406.883 suara,

12. PAN : 10.984.003 suara,

13. PBB : 484.486 suara,

14. Demokrat : 11.283.160 suara,

15. PSI : 4.260.169 suara,

16. Perindo : 1.955.154 suara,

17. PPP : 5.878.777 suara, dan

24. Partai Ummat : 642.545 suara.