Netanyahu Tetap Semangat Menyerang, Meski Warga Palestina Sedang Kelaparan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Keinginan dunia agar Israel dan Palestina berdamai setidaknya selama bulan suci Ramadan tampaknya semakin jauh dari harapan. Hal tersebut terlihat dari Israel yang tak juga menunjukkan keinginan mereka untuk melakukan gencatan senjata, di saat umat muslim di seluruh dunia sedang melakukan ibadah puasa.

Tentara Israel baru saja melancarkan serangan pada hari ini, Senin (18/3) di rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa. Wilayah tersebut melaporkan adanya serangan udara yang membuat lingkungan itu hancur.

“Saat ini sedang melakukan operasi tepat di area rumah sakit Shifa,” demikian pernyataan resmi dari militer Israel, dikutip Holopis.com.

Militer Israel pun mengklaim bahwa serangan ini didasarkan dengan keberadaan Hamas, dan tujuan mereka untuk menyerang kelompok yang dianggap teroris tersebut.

“Operasi (serangan) ini didasarkan pada informasi intelijen yang mengindikasikan penggunaan rumah sakit oleh teroris senior Hamas,” demikian kelanjutan pernyataan militer itu.

Israel Kirimkan Tank yang Mengepung Rumah Sakit

Berdasarkan penjelasan dari para saksi, Israel mengirimkan tank yang mengepung rumah sakit. Sikap Israel diprediksi akan semakin membaut marah dunia internasional yang sudah meminta agar Israel melakukan gencatan senjata, setidaknya saat masyarakat Palestina sedang menjalani ibadah puasa selama sebulan.

Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Israel menuerah RS Al-Shifa. Pada bulan November, Israel melakukan hal yang sama. Alhasil, puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat perang harus mencari perlindungan.

Sejauh ini, Israel terus menuding Hamas berada di rumah sakit dan pengoperasian di sana. Namun, Hamas terus membantah tudingan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya akan tetal melanjutkan ‘kampanye militer’ untuk menyerbu Hamas di Gaza. Meskipun kekhawatiran kelaparan di sana semakin menghantui.

Netanyahu juga mengatakan secara blak-blakan bahwa serangan ini akan berlangsung selama beberapa minggu.

“Kami akan beroperasi di Rafah. Ini akan memakan waktu sekitar beberapa minggu dan ini akan benar-benar terjadi,” demikian dikatakan Netanyahu, dikutip Holopis.com, Senin (18/3).

Meskipun ia kemudian mengatakan tidak akan membiarkan masyarakat terperangkap di Raffah sebelum mereka mulai menyerang.

Sekutu Ikut Beri Peringatan untuk Israel

Meskipun awalnya mendukung keputusan-keputusan Israel, para negara-negara sekutunya saat ini sudah mulai meminta agar Israel menurunkan intensitas serangan mereka dan tidak menyerang Rafah.

Hal tersebut karena Rafah adalah tempat di mana jutaan masyarakat Palestina yang kehilangan tempat tinggal menyelamatkan diri.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral