NewsEkobizJokowi Klaim Harga Beras dan Cabai Stabil

Jokowi Klaim Harga Beras dan Cabai Stabil

HOLOPIS.COM, SUMATERA UTARA – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini harga cabai dan beras sudah mulai stabil.

Hal ini disampaikan usai dirinya melakukan sidak ke Pasar Gelugur, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Alhamdulillah harga beras dan cabai turun beberapa hari ini,” kata Joko Widodo, Jumat (15/3) seperti dikutip Holopis.com.

Di momentum bulan suci Ramadan dan menjelang Lebaran 2024, Jokowi mengharapkan agar harga komoditas pangan masyarakat tersebut tetap stabil.

“Saya harap harga pangan bisa stabil, terutama saat harga cenderung meningkat di musim pancaroba,” ujarnya.

Kemudian, orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut menekankan, bahwa saat ini concern pemerintah adalah memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok tetap terkontrol, sehingga kondisi ekonomi tetap terkendali.

“Pemerintah terus memantau dan memastikan ketersediaan, serta kondisi ekonomi rakyat, khususnya terkait stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan,” pungkasnya.

Ruang Mula

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Luhut Pastikan Sepeda Motor Tak Kena Pembatasan BBM Pertalite

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pengguna motor masih bisa membeli Pertalite setelah pembatasan pembelian BBM subsidi resmi berlaku.

Akhir Pekan, Harga Bahan Pangan Ramai-ramai Naik

Sejumlah harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional terpantau menunjukkan adanya kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 7 September 2024.

Transaksi Bursa Karbon per Agustus 2024 Capai Rp 37,05 Miliar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru mengenai bursa karbon, sejak resmi diluncurkan pada 26 September 2023 lalu.

Cadangan Devisa Indonesia Pecahkan Rekor Tertinggi

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2024 meningkat menjadi USD 150,2 miliar, dari yang sebelumnya per Juli 2024 sebesar USD 145,4 miliar.