HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) RI mencatat Impor beras RI pada periode Januari-Februari 2024 mencapai 880,82 ribu ton. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama di tahun lalu, yang sebesar 456,3 ribu ton.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, bahwa nilai importasi bahan makanan utama masyakat Indonesia tersebut mencapai 564,61 juta dolar, atau setara dengan Rp8,81 triliun.
“Nilai ini mengalami kenaikan baik secara volume maupun nilai jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/3) yang dikutip Holopis.com.
Amalia lantas merinci, impor beras yang masuk ke Indonesia pada tahun lalu umumnya berasal dari empat negara, yakni Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar.
“Impor dari Thailand mencapai 59,11 persen, Pakistan 17,82 persen, dan Myanmar 14,34 persen,” jelasnya.
Tidak hanya beras, impor bawang putih juga naik 374,2 persen (yoy) menjadi 8,52 ribu ton pada Januari-Februari 2024. Adapun nilai impor bawang putih mencapai US$11,64 juta atau sekitar Rp181,91 miliar.
Impor bawang putih tersebut mayoritas berasal dari China, yakni 98,86 persen. Kemudian dari India 0,53 persen dan AS 0,52 persen.
Selanjutnya, nilai impor gula juga naik 6,7b persen (yoy) menjadi US$508,86 juta atau setara Rp7,95 triliun. Namun, volume impor gula ini turun 12,85 persen menjadi 828,42 ribu ton.
Impor gula ini mayoritas beras dari Thailand, yakni 53,96 persen. Disusul, Brasil 27,56 persen dan India 0,96 persen.
Sementara itu, impor daging lembu turun 78 persen (yoy) menjadi 5,28 ribu ton pada Januari-Februari 2024. Sedangkan, nilai impornya turun 75,1 persen menjadi US$19,97 juta atau setara Rp312,09 miliar.
Impor daging lembu ini mayoritas berasal dari Brasil sebanyak 40,1 persen, Australia 27,43 persen, dan AS 12,64 persen.