Minggu, 29 Desember 2024

Benarkah Pembengkanan Prostat Karena Jarang Sex?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dokter Urologi dr. Akhada Maulana, Sp.U menyampaikan bahwa prostat adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat sehingga aliran air urin tidak lancar saat dikeluarkan (pipis).

Namun ia menekan bahwa penyebabnya bukan karena faktor seksualitas.

“Penyakit pembesaran prostat jinak (BPH) disebabkan karena jarang berhubungan seksual. Jelas mitos,” kata dr Akhada dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/3).

Ia menerangkan bahwa penyebab penyakit tersebut lebih kepada faktor usia. Dimana aging pada kelenjar prostat menjadi penyebab mengapa penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) ini terjadi pada kaum pria yang memasuki usia di atas 50 tahun.

“BPH disebabkan oleh proses penuaan dan terjadi di usia > 50 tahun. Salah satu sebabnya karena gangguan kesetimbangan hormon testosteron (yang kadarnya turun di usia tua),” paparnya.

BPH Harus Operasi?

Lantas apakah pengidap pembengkakan kelenjar prostat tersebut harus ditangani dengan cara operasi, dr Akhada menjawab bahwa solusinya adalah operasi.

Namun operasi prostat tersebut tidak perlu dilakukan pembedahan. Akan tetapi bisa menggunakan opsi sinar laser. Hanya saja menurut dr Akhada, tidak semua rumah sakit di Indonesia menyediakan pelayanan sinar laser.

“Operasi prostat tanpa dibedah menggunakan sinar laser. Fakta, tetapi hanya di beberapa rumah sakit di Indonesia,” ujarnya.

Pun menggunakan metode sinar laser untuk menangani pembengkakan kelenjar prostat, biayanya juga cukup mahal.

“Kalau nggak salah tidak sampai 5-10 rumah sakit (di Indonesia). Karena harganya sangat mahal. Sekali operasi bahan habis pakai bisa Rp10-20 juta,” terangnya.

Namun ada banyak rumah sakit di Indonesia yang melayani pengobatan penyakit BPH tersebut. Hanya saja metodenya bukan cara dilaser, akan tetapi diterapi panas.

“Yang dikerjakan di mayoritas RS se-Indonesia, bahkan dunia, adalah TURP, dengan menggunakan tenaga panas, (tujuannya) untuk memotong jaringan prostat, yang berasal dari sumber listrik melalui alat electrocauter,” pungkas dr Akhada.

Sekilas tentang dr Akhada Maulana

dr Akhada Maulana adalah spesialis urologi. Ia aktif sebagai pelayan kesehatan di Rumah Sakit Siloam Hospitals Mataram.

Selain itu, ia merupakan alumni Fakultas Kedokteran spesialis urologi di Universitas Indonesia (UI).

Kesehariannya, ia juga aktif sebagai dosen di Fakultas Kesehatan dan Wakil Direktur Pelayanan Medis (Yanmed) di Universitas Mataram NTB.

Bagi Sobat Holopis yang ingin mengetahui apa saja edukasi seputar urologi dari dr Akhada Maulana, silakan ikuti akun Twitter/X pribadinya di @akhadam77.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral