HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mewanti-wanti kepada aparat keamanan agar tidak kecolongan dengan adanya gerakan sejumlah pihak yang ingin membuat kondisi nasional chaos.
Hal ini menyusul tentang rencana aksi unjuk rasa yang hendak digelar antara tanggal 18 – 21 Maret 2024 atau saat dan pasca pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU.
“Saya berharap aparat kita, TNI dan Polri waspada, jangan sampai kecolongan,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Jumat (15/3).
Menurutnya, gerakan sosial yang hendak dilancarkan sejumlah kalangan itu akan dijadikan ajang untuk mendelegitimasi hasil pemilu.
Apalagi saat ini menurutnya, ada sebuah cipta kondisi yang dilakukan dari pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi itu.
“Yang kalah dua pihak. Tentu gejolaknya bisa cukup masif. Apalagi kita lihat cipkon (cipta kondisi) di sejumlah kampus, ini terorganisir,” ujarnya.
Pun dirinya tak yakin aksi massa nanti bakal berdampak serius pada hasil pemilu, namun ia tetap mewanti-wanti aparat tidak lengah.
“Ada pihak yang tak ingin negara kita damai dan aman. Kekacauan ini bisa mereka manfaatkan,” tuturnya.
Pihak-pihak tersebut kata Habib Syakur adalah pengusung khilafah yang anti NKRI. Mereka akan membuat situasi semakin keruh sehingga bisa mengampanyekan ide khilafah mereka demi mengganti Pancasila sebagai ideologi Indonesia.
“Tak bisa dipungkiri, pengasong khilafah akan manfaatkan semua momentum yang ada, dan gesekan ini tentu jadi target empuk. Ya mereka saya kita akan bermanufer,” pungkasnya.