Cuaca Ekstrem, Banjir Merendam Sejumlah Wilayah di Jateng

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam melanda hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah dan menyebabkan kebanjiran.

Seperti peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bencana itu terjadi setelah bangunan penampungan air mengalami kerusakan hingga jebol setelah kehilangan daya tampung.

Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu (13/3) pukul 19.00 WIB itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia karena hanyut beserta dengan rumah yang ditinggalinya. Kedua korban yang merupakan ibu dan anak itu berhasil dievakuasi jenazahnya.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, mengkonfirmasi adanya dua korban meninggal atas dampak banjir bandang akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Iya betul. Dua korban itu ibu dan anak hanyut terdampak banjir bandang waktu di dalam rumah karena rumahnya juga hanyut,” ungkap Budi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/3).

Selain korban jiwa meninggal dunia, sebanyak 10 orang warga juga dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan intensif oleh petugas fasilitas kesehatan.

Banjir di Pekalongan menurut perkembangan data terakhir telah berdampak pada 70 KK yang mana ada sebanyak 51 jiwa mengungsi di Balai Desa Wangandowo dan Sekdes Wangandowo.

Adapun sarana dan prasarana yang terdampak meliputi 50 rumah rusak ringan, 10 rumah rusak berat, 2 rumah hanyut, 2 sarana ibadah rusak dan 1 jembatan rusak.

Banjir diketahui juga melanda sembilan kelurahan di tiga kecamatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah sejak Rabu (13/3). Sebanyak 572 warga terpaksa harus mengungsi karena permukiman mereka terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 15-60 cm.

Adapun lokasi pengungsian itu terbagi di sembilan titik yang meliputi Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al-Ikhlas dan TPQ An Nikmah Tirto di Kecamatan Pekalongan Barat. Kemudian Gedung Amanjiba, Gedung Panti Asuhan Arrabitoh, SDN 1 Klego, SDN 4 Klego, musala gang mentari dan gedung pertemuan Sampangan di Kecamatan Pekalongan Timur.

Menurut laporan BPBD Kota Pekalongan, banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi di wilayah Kota Pekalongan. Kondisi itu kemudian menyebabkan drainase meluap dan beberapa sungai yang meliputi Sungai Bremi, Sungai Meduri maupun Sungai Gabus melimpasi pemukiman.

Bencana banjir juga kembali melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Kamis (14/3) hingga Jumat (15/3). Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih, banjir kali ini datang dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur dan air dari sungai-sungai yang berulu di Pegunungan Kendeng Utara di wilayah utara.

“Banjir kali ini disebabkan oleh air kiriman dari hulu Sungai Lusi (wilayah timur) dan air dari sungai-sungai kecil yang berhulu di Pegunungan Kendeng Utara (wilayah utara),” kata Endang.

Banjir diketahui juga melanda wilayah lainnya mulai dari Pati, Jepara sampai dengan Kota Semarang yang sampai saat ini masih terendam banjir.

Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

10 Ide Kegiatan Malam Minggu yang Lebih Bermanfaat dan Menyenangkan

Malam minggu sering kali identik dengan hangout di cafe, nongkrong bersama teman, atau sekadar nonton film.

Petty Hasibuan Ingin Senayan Golf Club Jadi Tempat Favorit Pecinta Golf Tanah Air

Dengan mengusung tema retro, Petty Hasibuan berharap pecinta golf tanah air bisa tetarik untuk mengikuti keanggotaan di Senayan Golf Club dengan menganggap bahwa bermain golf di SGC sangat fun.

KAI Sukses Angkut 45,05 Juta Ton Barang Selama Periode Januari – Agustus 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif pada angkutan barang selama periode Januari hingga Agustus 2024, di mana KAI mengangkut 45.056.573 ton barang atau meningkat 7% dibanding periode yang sama Januari hingga Agustus 2023 sebanyak 42.073.513 ton barang. 
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru