Holopis.com HOLOPIS.COM, JATENG – Kota Semarang mengalami kebanjiran setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda pada Rabu (13/3).

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan, sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 sentimeter (cm).

“Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam,” kata Endro dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Adapun rincian wilayah yang terendam banjir meliputi:

1. Jl. Gebanganom ± 70 – 80 cm
2. Jl. Padi raya ± 50 – 60 cm
3. Jl. Sendang indah Kelurahan Muktiharjo lor ± 15 cm
4. Jl. Muktiharjo indah RW 15 Kelurahan Muktiharjo Kidul ± 15 – 20 cm
5. Jl. Muktiharjo raya Kelurahan Muktiharjo Lor ± 30 – 70 cm
6. Jl. Jodipati Kelurahan Krobokan ± 15 – 40 cm
7. Wilayah RW 7 Kelurahan Kudu ± 15 – 20 cm
8. Wilayah Kelurahan Tambakrejo ± 15 – 30 cm
9. Jl. Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung – Bawah Tol)  ± 20 – 50 cm
10. Jl. Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ± 20 – 30 cm

Wilayah Jalan Raya Kaligawe sendiri diketahui terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat. Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total.

“Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut. Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa,” jelasnya.

Selanjutnya, hasil laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga. Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.

Tanah Longsor dan Angin Kencang

Cuaca ekstrem tersebut juga memicu kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor hingga angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah milik warga.

Adapun rincan dampak tanah longsor meliputi:

1. Tanah longsor di wilayah Jl. Srikaton barat RT 2 RW 6 Kelurahan Purwoyoso
2. Talud Longsor RT 1 RW 7 Kelurahan Sendangmulyo
3. Talud Ambrol Ngaglik Lama RT 3 RW 5 Kelurahan Bendungan
4. Tanah Longsor Jl. Jomblang Perbalan RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
5. Tanah Longsor Jl. Gombel Lama RT 5 RW 5 Kelurahan Tinjomoyo
6. Longsor Lempongsari RT 6 RW 1 Kelurahan Lempongsari
7. Longsor di rumah di Kampung Baru  RT 1 RW 15 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari
8. Talud ambrol di Jl. Ngesti Waluyo Kelurahan Mlatibaru
9. Talud belakang rumah longsor di Jalan Saputan Barat, RT 3 RW 13 Kelurahan Jomblang
10. Longsor RT 04 RW 09 Kelurahan kembangarum

Kemudian untuk dampak dari angin kencang meliputi:

1. Pohon tumbang menimpa rumah RT 1 RW 9 Kelurahan Sembungharjo
2. Pohon tumbang di RT 1 RW 2 Kelurahan Candi
3. Pohon tumbang di depan rumah pompa progo Kelurahan Mlatibaru
4. Pohon tumbang menimpa rumah warga Karanggeneng RT 3 RW 2 Kelurahan Sumurrejo
5. Pohon tumbang menimpa atap masjid Assajad RT 03 RW 01 Kelurahan Sendangguwo
6. Pohon tumbang di RT 2 RW 9 Kelurahan Candi
7. Atap ambrol di Jl Supriyadi Kalicari 2 RT 03 rw 04 Kelurahan Kalicari
8. Atap depan rumah warga RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicari
9. Atap rumah warga roboh Wonodri Kopen III RT 05 RW 04 kel. Wonodri
10. Atap rumah warga roboh di RW 1 Kelurahan Candi
11. Atap rumah warga roboh RT 5 RW 3 kelurahan Randusari