Selasa, 24 Desember 2024

MUI Harap Masyarakat Tak Ribut soal Beda Awal Ramadan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap mayarakat tidak terus menerus mempermasalahkan perbedaan awal Ramadan yang kemungkinan akan kembali terjadi di tahun ini.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengaku khawatir, jika perbedaan itu terus dipermasalahkan, pada akhirnya justru akan mengganggu persaudaraan antar sesama umar muslim.

“Ya jangan saling marah. Nanti gara-gara ini orang Islam kok puasanya duluan, yang duluan juga bilang orang Islam kok Ramadannya kok beda. Jangan lah. Biarkan perbedaan itu berjalan begitu saja,” kata Sudarnoto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (10/3).

Dia mengatakan, bahwa perbedaan terkait awal Ramadan maupun Idul Fitri atau Lebaran bukan pertama kalinya terjadi Indonesia. Bahkan, kata dia, perbedaan ini hampir terjadi setiap tahunnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk menyikapi perbedaan ini dengan sikap saling menghormati.

“Kita punya pengalaman beda-beda itu, nanti 1 Ramadannya beda, ternyata 1 Syawalnya bisa sama. Wis ben (biarkan saja), yang penting jangan berkelahi. Imbauannya saling menghormati saja lah,” tuturnya.

Sebagai informasi Sobat Holopis, Pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi pada hari ini, Minggu (10/3).

Adapun keputusan sidang isbat ini akan mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 134 lokasi di seluruh Indonesia, yang lokasinya telah ditentukan oleh Kemenag.

Melalui sidang isbat ini, pemerintah akan menetapkan tanggal 1 Ramadan 1445 Hijriah, yang menjadi awal pelaksanaan ibadah wajib puasa Ramadan.

Adapun di tahun ini, awal Ramadan berpotensi berbeda dengan Muhammadiyah, yang sejauh ini telah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas.

Oleh sebab itu, ia pun mengimbau kepada seluruh umat Islam agar tetap menjaga nilai-nilai ukhuwah Islamiyah dan toleransi jika nantinya terjadi perbedaan.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” sebut Yaqut, Rabu (6/3).

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral