HOLOPIS.COM, SUMSEL – Sebuah rangkaian gerbong kereta yang ditarik oleh lokomotif KA Babaranjang 3051F tertimba erection girder yang membentang di atasnya. Alat berat itu jatuh saat melakukan proyek pembangunan flyover di dekat stasiun Penanggiran, Muara Enim.
Kejadian tersebut berlangsung pada hari Kamis (7/3) kemarin. Dalam rekaman CCTV di sekitar stasiun, tampak jam menunjukkan pukul 11.09 WIB.
Menurut penjelasan dari Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali, insiden tersebut mengakibatkan 9 orang menjadi korban, 2 di antaranya meninggal dunia.
“Ada 5 korban luka yang dirujuk ke RS AR Bunda Prabumulih. Sementara 4 korban lain termasuk yang meninggal dibawa ke RS Rabain Muara Enim,” kata Rizali dalam keterangannya, Jumat (8/3) seperti dikutip Holopis.com.
Dua korban meninggal yang dimaksud adalah ; Edi Saputra dari Pegayut, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kemudian Weston dari Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka adalah pekerja yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian.
Selain 2 korban meninggal dunia yang telah disebutkan di atas, ada 6 korban lainnya dengan kondisi luka-luka. Antara lain ;
1. Mufaridin (37),
2. Tegar (23),
3. Edi (21),
4. Budi (51), dan
5. Muhammad Hidayat (51).
Kelima orang tersebut dirawat di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Sementara yang dirawat di Rumah Sakit Rabain Muara Enim antara lain ;
1. Wahyudi (26), dan
2. Muhammad Fadil (34).
Sementara itu, Rizali menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan flyover tersebut.
“Itu kewenangan Kementerian PUPR untuk menjelaskannya. Kita tunggu penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Selain korban orang, insiden tersebut juga mengakibatkan 4 (empat) gerbong kereta rusak. Bahkan tampak keempatnya tergeser ke luar rel. Akibat insiden itu pula, perjalanan KA Sindang Marga S3 dan S4 untuk rute Lubuklinggau – Kertapati kedua arah tidak bisa beroperasi.