HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau seluruh umat Muslim di Indonesia untuk tetap menjaga ukhuwah dan toleransi dalam menyikapi potensi beda awal puasa Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” imbaunya sebagaimana dikutip Holopis.com, Kamis (7/3).
Sebagai informasi, bahwa Pemerintah baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H/2024 M pada 10 Maret 2024 mendatang. Sidang ini akan memutuskan apakah puasa Ramadan tahun ini akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.
Sementara PP Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024, dimana pementuannya menggunakan metode hisab. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan rukyat atau pengamatan hilal.
Dari metode hisab, posisi hilal pada Minggu (10/3) memang sudah di atas ufuk. Namun untuk tingginya masih kecil kemungkinan untuk bisa dirukyat. Dengan demikian, NU hampir dipastikan akan mengawali puasa Ramadan pada Selasa, 12 Maret 2024.
Bahkan, ada pula sebagian jemaah tarekat yang akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan pada 10 Maret 2024.
Meskipun terdapat perbedaan terkait awal pelaksanaan Ibadah puasa Ramadan, Menag Yaqut meminta seluruh umat Muslim untuk tetap melaksanakan Ibadah sesuai dengan syariat Islam, serta menjunjung tinggi nilai-nilai tolerasi beragama.
“Umat lslam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya ldulfitri sesuai dengan syariat lslam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” pungkasnya.