BerandaNewsPolhukamAlasan Gerakan Lawan Prabowo Tampak Heboh

Alasan Gerakan Lawan Prabowo Tampak Heboh

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Al Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan perspektifnya atas kegaduhan yang terjadi dewasa ini, khususnya pasca pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.

Menurutnya, hal ini terjadi karena ada dua kekuatan yang jika bersatu menjadi entitas yang cukup besar, bahkan nyaris separuh kuantitas pendukung Prabowo Gibran, yakni kubu Anies Imin dan Ganjar Mahfud yang dinilainya tidak siap kalah dalam Pilpres 2024.

“Ada basis kekuatan kanan dan kiri yang seolah punya kepentingan yang sama, sama-sama kalah dan kaget kenapa bisa kalah,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Kamis (7/3).

Ia menilai bahwa bersatunya kekuatan dua kubu ini hanya bersifat politis semata. Bukan basis ideologis.

Penerbit Iklan Google Adsense

Sebab kata dia, di masing-masing kubu ini merasa memiliki basis kekuatan besar, namun terkaget-kaget mengapa bisa kalah. Sehingga keduanya memiliki kepentingan yang sama dan menjadikan Prabowo Gibran sebagai common enemy.

“Mereka ini bersatu, kompak karena diketemukan dengan kepentintan yang sama. Ya kan Ganjar merasa di atas angin dengan kekuatan PDIP tapi kaget pas lihat suaranya hanya setengahnya Anies,” ujarnya.

“Anies juga kan merasa kekuatannya besar, yakin bisa keruk lumbung Jawa karena ada Cak Imin. Tapi faktanya hanya dapat separuh dari suara Prabowo Gibran,” sambungnya.

Oleh sebab itu, muncul dua isu besar yang disepakati kedua belah pihak, yakni pengguliran hak angket yang didominasi partai pengusung 03, dan wacana pemakzulan Jokowi yang berada di basis pengusung 01.

“Isi itu memang harus digulirkan untuk mempengaruhi persepsi publik bahwa pemilu ini curang, pemilu tidak legimitated. Padahal jika bicara kecurangan, kita lihat kubu 01 dan 03 juga kan ada curang-curangnya. Mau dibuka juga di angket?,” tuturnya.

Karena sebenarnta, diduga kuat 01 dan 03 pun terdapat indikasi kecurangan, sehingga ia mengaku sejak awal tak yakin hak angket itu benar-benar bergulir.

“Ya kalau berani buka-bukaan semua di angket lebih bagus. Yang kena dampak elektoral kan 01 dan 03 juga. Makanya sejak awal saya sudah bilang, angket angket ini cuman dagelan, propaganda saja,” ketusnya.

Jika pun memang 01 dan 03 benar merasa dicurangi dan tidak melakukan kecurangan, maka wadahnya bisa ke Bawaslu dan MK (Mahkamah Konstitusi).

“Karena UU memberikan jalur itu untuk mengatasi sengketa pemilu, tidak ada angket. Suka tak suka kan memang kita wajib tunduk pada UU. Dan aturan itu diatur oleh UU 7 Tahun 2017, clear and clean,” tandasnya.

Sekadar diketahui Sobar Holopis, bahwa paslon 03 saat ini tengah mengupayakan agar ada penggunaan hak angket terkait dengan hasil Pemilu 2024. Propaganda itu pun digulirkan di rapat paripurna pada hari Selasa 5 Maret 2024.

Sementara itu, pihak Paslon 01 juga menyambut wacana hak angket yang pertama kali digulirkan oleh Ganjar Pranowo dan PDIP. Hanya saja, narasi yang muncul di kalangan grass root adalah pemakzulan Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya sebagai Presiden.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Hadi Sebut PPATK Telah Serahkan Daftar Norek Judi Online ke Bareskrim

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menerima daftar rekening yang terindikasi menjadi tempat penampungan judi online.

Sekjen PKS Ogah Disalahkan Soal Hoaks Jokowi Cawe-Cawe

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tidak ada yang salah dari pernyataannya yang menuduh bahwa Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe di Pilkada.

Menko Polhukam: Satgas BLBI Peroleh Aset dan PBNP Senilai Rp38.2 Triliun

Sejak Satgas BLBI dibentuk pada tahun 2021 hingga saat ini, perolehan Satgas BLBI telah mencapai Rp38,2 triliun. Sementara aset yang dilakukan dalam Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Penetapan Status Penggunaan (PSP) saat ini nilainya mencapai Rp2,77 triliun atau seluas 989.168 m2.

Ssttt, Dugaan Rasuah Anggota BPK Ahmadi Noor Supit dan DPR Komisi XI Diselidiki KPK

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki dugaan rasuah yang menyeret nama Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ahmadi Noor Supit dan...

Bobby Nasution Akui Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada : Paling Besar Mendoakan

Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut menanggapi tuduhan Sekjen PKS mengenai adanya cawe-cawe Presiden Jokowi di pelaksanaan Pilkada.

Puan Maharani Desak Presiden Jokowi Evaluasi Budi Arie Setiadi

Puan Maharani menanggapi pengunduran diri yang dilakukan anak buah Menkominfo Budi Arie Setiadi pasca serangan peretas PDN
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS