HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan tuduhan yang dilontarkan kepada PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mengenai pengelembungan suara hanya asumsi tidak berdasar.

Hadi Tjahjanto tidak mau menanggapi adanya dugaan kecurangan penggelembungan suara PSI lantaran jumlahnya melonjak naik secara tiba-tiba jika tidak ada bukti yang jelas

“Nah, itu ‘kan harus dibuktikan. Masih asumsi,” kata Hadi Tjahjanto pada Selasa (5/3) seperti dikutip Holopis.com.

Mantan Panglima TNI itu pun berharap agar semua pihak bersabar dengan proses penghitungan suara yang sedang dilakukan oleh KPU.

“Kita lihat nanti hasil dari KPU aja ya,” imbuhnya.

Bawaslu sendiri sebelumnya telah embantah adanya upaya kecurangan dengan penggelembungan suara untuk PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menegaskan, hal tersebut dipastikan setelah pihaknya telah melakukan verifikasi terkait dugaan tersebut.

“Ada beberapa yang kita verifikasi tidak terbukti. kemudian kita verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada di sosial media kan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan,” kata Rahmat Bagja dalam keterangannya pada Senin (4/3).

Bahkan, Bagja menegaskan, berdasarkan hasil formulir c hasil plano sama dengan formulir d hasil di tingkat kecamatan. Sehingga, bisa dipastikan tuduhan mengenai pengelembungan suara tersebut tidak benar adanya.

“Untuk di Sukoharjo, kecamatan Gatak, terus kelurahan Geneng, TPS berapa nih? Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk Gatak. Untuk Cilegon juga demikian. Jadi tidak benar,” tegasnya.