HOLOPIS.COM, JAKARTA – 112 warga Gaza meninggal dunia ditembaki militer Israel, Duta Besar (Dubes) Palestina untuk PBB, Riyad Mansour pun mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB terkait hal tersebut.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Israel dikabarkan menemebaki warga Gaza Palestina yang sedang mengantre untuk mengambil bantuan makanan, pada Kamis (29/2) waktu setempat.
Akibatnya, dari data terbaru saat ini dilaporkan sebanyak 112 orang meninggal dunia dan 750 lainnya luka-luka, dimana jumlah korban itu meningkat dari sebelumnya yang sebanyak 104 orang warga tewas.
Atas dasar hal itu, Dubes Palestina untuk PBB meminta DK PBB untuk mengutuk keras pembantaian tersebut.
“Dewan Keamanan harus mengatakan cukup sudah!” ungkap Mansour, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (1/3).
“Pembantaian keterlaluan ini merupakan bukti atas fakta bahwa selama Dewan Keamanan dilumpuhkan dan diveto, maka hal ini akan mengorbankan nyawa rakyat Palestina,” ujarnya lagi.
Lanjutnya, Mansour sendiri mengakui bahwa dirinya telah bertemu dengan Dubes Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Linda Thomas selepas insiden penembakan Israel tersebut terjadi.
“Saya meminta padanya agar Dewan Keamanan harus mengeluarkan produk yang mengutuk pembunuhan ini dan mengejar mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian ini,” katanya.
Sebagai informasi tambahan, dalam hal ini AS merupakan salah satu dari lima anggota tetap untuk DK PBB, dimana AS sendiri mempunyai hak melakukan veto untuk segera menyerukan gencatan senjata di Palestina.
“Jika Dewan Keamanan memiliki kekuatan dan tekad untuk mengakhiri pembantaian ini agar tidak terjadi lagi, yang kita butuhkan adalah gencatan senjata,” ujar Mansour lagi.
Terbaru, DK PBB kemudian melakukan pertemuan secara tertutup khusus untuk membahas insiden penembakan Israel tersebut.
Meski begitu, belum ada informasi lebih lanjut apa jalan keluar yang mereka rundingkan dari pertemuan tertutup tersebut.
“Kami semua sangat khawatir dan sedih atas kematian lebih dari seratus warga Palestina dan lebih banyak lagi yang terluka hari ini di Gaza Utara,” ucap Dubes AS untuk PBB, Robert Wood.
