HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) membantah bahwa pihaknya telah melakukan pembahasan secara khusus mengenai program makan siang gratis yang telah menjadi program andalan dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Jokowi menegaskan, dalam pembahasan Rapat Kabinet yang berlangsung beberapa hari lalu dirinya meminta agar program dari presiden terpilih nanti bisa dimasukan dalam anggaran tahun 2025.
“Hanya dalam sidang kabinet paripurna saya sampaikan bahwa program program presiden terpilih harus sudah dimasukan dalam rencanan anggaran 2025,” kata Jokowi dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (28/2).
Hal itu dimaksudkan agar Presiden terpilih yang akan menggantikannya nanti tidak kesulitan dalam merealisasikan program-programnya ketika baru menjabat.
“Supaya presiden terpiklih menjadu lebih cepat dan lebih mudah dalam penganggaran tidak kembali lagi mengajukan anggaran ke DPR Itu yang disampaikan dalam rapat paripurna kemarin,” terangnya.
Sehingga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian kembali menepis bahwa pihaknya sengaja membahas detail program makan siang tersebut saat rapat kabinet.
“Tapi tidak ada pembicaraan spesifik dalam rapat kabinet.Gak ada,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membenarkan, bahwa program makan siang gratis turut masuk dalam materi pembahasan di sidang kabinet paripurna yang berlangsung Senin (26/2) pagi tadi.
Bahlil menyebut, program yang menjadi andalan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu sudah masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di tahun 2025.
Dia kemudian menyatakan, bahwa pemerintah perlu mengakomodir program-program prioritas yang menjadi agenda presiden terpilih dalam pembahasan APBN 2025, lantaran akan mempertimbangkan arah kebijakan dan program yang akan dijalankan oleh pemerintahan baru.
“Jadi sekarang ini antisipasi-antisipasi. Jadi ada beberapa model yang dikembangkan nanti dalam rekayasa perkiraan asumsi untuk APBN 2025,” ujar Bahlil, Senin (26/2).