HOLOPIS.COM, JAKARTA – Laut Merah semakin memanas, kali ini dikabarkan Rusia sudah mulai ikut turun tangan membantu militan Houthi yang didukung Iran, demi menyeimbangi kekuatan Amerika Serikat (AS) dkk di salah satu perlintasan perdagangan
terbesar di dunia tersebut.
Dikutip Holopis.com dari Newsweek, rencana bantuan Rusia untuk Houthi itu disampaikan oleh Vladimir Solovyov yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, dimana ia menyebut bahwa Rusia akan turut mempersenjatai Houthi untuk melawan serangan Amerika Serikat dkk termasuk Uni Eropa.
Hal tersebut diungkapkan seiring dengan bergejolaknya serangan udara Amerika Serikat dan sekutunya, di sisi lain Houthi juga tetap melancarkan serangan di Laut Merah.
“Rusia harus memberikan senjata kepada Houhi sebagai balasan terhadap negara-negara Barat yang terus membantu Ukraina dalam perang melawan pasukan Rusia yang menyerang,” ungkap Solovyov.
“Houthi akan memiliki segalanya. Mereka akan memiliki kapal ssemi-submerisble tak berawak, mereka akan memiliki senjata yang kuat, mereka akan memiliki segalanya,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, Houthi melancarkan serangan ke sejumlah kapal di Laut Merah merupakan bentuk protes terhadap perang Israel yang sampai saat ini belum berakhir.
Terbaru, sebelumnya bahwa Houthi sukses melancarkan serangan terhadap kapal berbendar Inggris, Rubymar, dimana seluruh awak kapal harus dievakuasi akibat hal tersebut.
Kemudian, intensitas konflik sebelumnya semakin meningkat ketika Uni Eropa (UE) ikut serta terlibat langsung di Laur Merah dengan mengirimkan sejumlah kapal perang.
“Eropa akan menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah, bekerja sama dengan mitra internasional kami,” ucap Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
“Di luar respons krisis, ini merupakan langkah menuju kehadiran Eropa yang lebih kuat di laut untuk melindungi kepentingan Eropa,” tambahnya.