Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini pada tanggal 23 Februari diperingati sebagai Hari Internasional Menentang Perundungan (Bullying). Sebuah hari yang diharapkan dapat meningkatkan rasa empati, dan juga menghentikan tindakan perundungan dan pelecehan.

Peringatan ini lebih ditekankan pada sekolah-sekolah, tempat kerja, dan juga perkumpulan organisasi.

Hal yang tidak disadari, atau mungkin diketahui oleh pelakunya, bahwa tindakan perundungan adalah aksi yang bisa memengaruhi kesehatan psikis korbannya. Karena itulah, sudah menjadi tugas masyarakat untuk bisa menghentikan tindakan ini secepatnya.

Sejarah Hari Internasional Menentang Perundungan

Hari Internasional Menentang Perundungan atau International Stand Up to Bullying Day awalnya dimulai karena ulah dua siswa kelas 12 dari Nova Scotia bernama Travis Prive dan David Shepherd.

Mereka membela seorang siswa yang dibully karena mengenakan pakaian berwarna merah muda. Akhirnya, mereka pun membeli 50 kemeja berwarna merah muda dan mengirimkan surat elektronik ke teman-teman sekelasnya agar kemeja tersebut mereka kenakan.

Kemudian keesokan harinya, suasana sekolah menjadi lautan merah muda demi mendukung siswa yang tadinya diejek karena baju merah mudanya.

Cerita ini pun mencuri perhatian negaranya yaitu Kanada, kemudian ke Amerika Serikat, dan juga negara lainnya.

Akhirnya di tahun berikutnya, muncul Hari Internasional Menentang Perundungan. Apalagi, ini adalah masalah yang selalu ada di seluruh Indonesia dan membutuhkan tantangan yang keras melawannya.

Cara Merayakan Hari Internasional Menentang Perundungan

Sobat Holopis bisa merayakan hari ini dengan mengenakan pakaian berwarna pink, mengingkatkan kesadaran, bahkan bisa membuka sebuah acara di tempat kerja atau sekolah Sobat Holopis dalam memperingati hari ini.

Apalagi, perundungan bisa melukai kesehatan mental seseorang dan akan berdampak jangka panjang.

Sobat Holopis juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih sensitif dan bertanggung jawab jika melihat ada praktek perundungan di sekitar mereka.