HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum atau KPU melaporkan data terkini perihal kondisi kesehatan para petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 per Minggu (18/2).
Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, jumlah petugas yang meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2024 bertambah, dari yang sebelumnya sebanyak 35 orang menjadi 71 orang.
“Berdasar monitoring terhadap status sahabat-sahabat kami, para penyelenggara Pemilu, Badan Ad hoc terutama pada peak season yang bebannya berat pada 14 Februari sampai dengan 18 Februari 2024,” kata Hasyim dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/2).
Berdasarkan tugasnya, jumlah petugas yang paling banyak meninggal dunia yakni dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara alias KPPS sebanyak 24 orang. Disusul anggota Perlindungan Masyarakat alias Linmas sebanyak 24 orang.
Selanjutnya adalah anggota Panitia Pemungutan Suara alias PPS tingkat desa/kelurahan sebanyak empat orang, dan satu orang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan alias PPK.
Selain korban meninggal, KPU juga mencatat adanya 4.567 orang petugas Pemilu 2024 yang jatuh sakit. Detailnya, anggota KPPS yang jatuh sakit ada 3.371 orang, PPK 136 orang, PPS di tingkat kelurahan/desa 686 orang, dan Anggota Linmas sebanyak 364 orang.
Hasyim menuturkan, pihaknya telah memberikan santunan kepada empat dari 71 orang yang meninggal dunia. Angka ini masih akan bertambah karena penyaluran santunan butuh verifikasi data dan dokumen pendukung seperti surat keterangan kematian.
“Untuk coverage, monitoring, perlindungan kesehatan, dan jaminan sosial akan dilakukan hingga kegiatan rekapitulasi dan penetapan hasil pemilu terakhir, yaitu 20 Maret 2024,” kata Hasyim.
Saat ini, tahapan pemilu telah memasuki masa penghitungan suara, dimana hasil pemilu baru akan diumumkan 35 hari setelah pelaksanaan pemilu atau maksimal pada 20 Maret 2024. Hal itu sebagaimana ketentuan yang berlaku.