HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa pemilu 2024 sudah berjalan dengan sangat baik.

Hal ini ia lihat dari situasi sosial politik di real life cenderung tenang dan damai.

“Sepanjang pemilu berlangsung, situasinya saya kira sangat kondusif,” kata Habib Syakur dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (14/2).

Memang ada gejolak sosial politik yang terjadi di menjelang masa tenang, seperti aksi unjuk rasa mahasiswa di Jakarta.

Namun baginya, hal itu masih kondusif dan sikap pemerintah khususnya Presiden Jokowi juga menurut Habib Syakur masih sangat baik.

“Itu kan bagian dari aspirasi ya. Tapi saya lihat kondusif kok. Waktunya bubar mereka bubar. Artinya keluhan tersampaikan dan Presiden terbuka dengan kritikan itu, fine fine aja,” ujarnya.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih mayoritas adalah anak muda baik dari Gen Milenial maupun Gen Z. Rerata mereka sangat familiar dengan internet, sehingga soal literasi tentu sangat lihai ketimbang baby boomer ke atas.

Ditambah lagi, anak muda cenderung anti konflik dan lebih suka dengan sesuatu yang menggembirakan. Sehingga kampanye kebencian dan permusuhan tidak mudah ditangkap oleh mereka.

“Kita kan masuk masa bonus demografi masif, pemuda mendominasi khususnya di pemilu. Jadi saya tenang saja anak midah pinter literasi digitalnya ketimbang kitag-kita,” tuturnya.

Lebih lanjut, Habib Syakur pun mrngimbau kepada masyarakat luas bahwa pemilu harus damai dan menggembirakan.

Bahkan ia menyarankan agar jangan pernah memilih capres atau cawapres karena faktor money politic, termasuk mendukung mereka yang mudah marah, tebar fitnah dan hatespeech.

“Jangan karena faktor pemilu lalu kita bercerai berai. Pemilu harus menguatkan. Hormati dan hargai pilihan orang lain. Jaga ukhuwah, itu kunci kekuatan Indonesia,” tukasnya.

“Pemilu harus beemartabat. Ini bukan tanggung jawab KPU dan KPPS, tapi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.