HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kembali membantah tuduhan PDIP bahwa kondisi Kabinet Indonesia Maju yang kian tidak solid.

Pemilik nama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno tersebut pun tidak terima dengan tuduhan yang disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bahwa banyak menteri yang ingin hengkang dari kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin tersebut.

Malahan menurut Sandiaga pada beberapa waktu lalu, seluruh menteri bisa menjalankan tugas mereka tanpa tercampur permasalahan politik praktis.

“Kami berhasil memisahkan antara tugas politik kami. Pak Dito dan saya kan berbeda pilihan, tetapi tadi kami tampil bareng,” kata Sandiaga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com.

Ketika disinggung mengenai apakah ada sudah ada calon menteri yang akan menggantikan Mahfud, Sandiaga mengaku ia belum mendengar pembicaraan mengenai hal tersebut.

“Saya belum dapat informasi itu,” dalihnya.

Sementara itu, Sandiaga pun mengaku bahwa dirinya tidak mau mengundurkan diri dari kabinet meski sudah kerap memberi kritik ke pemerintahan.

Sandiaga menyatakan tidak akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju hingga periode pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.

“Kalau dari kami, menteri PPP, Partai Pendukung Pemerintah, jadi kami akan teruskan mendukung pemerintah sampai dengan akhir tugas kami,” tutupnya.

PDIP mengklaim kembali mendapatkan testimoni negatif dari para kader mereka yang berada di Kabinet Indonesia Maju.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun mengklaim, kali ini yang menyampaikan testimoni itu adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma. Di mana dari penuturan Hasto, Risma menganggap kondisi di kabinet sudah tidak kondusif dan terancam terpecah karena kontestasi Pilpres 2024.

“Fragmentasi di dalam jajaran menteri. Karena apa, Pak Jokowi sendiri sudah menyatakan berpihak. Sehingga terjadi fragmentasi yang jauh lebih kuat sehingga tidak kondusif,” kata Hasto pada Selasa (30/1).