HOLOPIS.COM, DEMAK – Lembaga filantropi di Indonesia, Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Jumat (9/2) kemarin.

Tim Dompet Dhuafa mengevakuasi warga terdampak untuk dikerahkan ke pos pengungsian, terutama lansia dan balita, yang masih terjebak banjir di dalam rumah masing-masing di Desa Ngemplik Wetan.

Ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter lebih menyebabkan akses jalan terendam sehingga mengharuskan proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet.

“Ada tujuh kecamatan terdampak banjir yang berdampak pada 16.389 KK, (dengan total) 63.465 jiwa terdampak. Data Pengungsian sementara 8.170 jiwa,” kata staf Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa, Maizar Helmi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Kemudian, ia menerangkan bahwa Dompet Dhuafa masih fokus bagaimana mengevakuasi warga yang terdampak banjir tersebut. “Upaya tim DMC Dompet Dhuafa saat ini melakukan evakuasi warga yang masih terjebak banjir di rumahnya. Dan memberikan layanan kebutuhan dasar berupa pos hangat,” imbuhnya.

Sebelumnya juga pada hari Kamis (8/2/2024) tim Dompet Dhuafa telah mendirikan Pos Hangat yang bertempat di SD Negeri Undaan Kidul 01 di Desa Undaan Lor, Kecamatan Karanganyar guna pelayanan kebutuhan mendesak warga.

“Rencana ke depan kita akan siapkan dapur umum dan makanan pendamping untuk warga di pengungsian di Undaan Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dan masih melakukan penyisiran melakukan asesmen masyarakat terdampak yg butuh pertolongan,” lanjut Maizar Helmi.

Diketahui, banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Demak sejak Senin (5/2) dengan wilayah terdampak meliputi 7 kecamatan dan 30 desa.

Merujuk pada laporan BPBD Kabupaten Demak pada Kamis (08/02/2024), banjir yang terjadi berdampak kepada 16.389 KK dengan keseluruhan 63. 465 jiwa. Selain itu, kurang lebih 951 hektar lahan pertanian turut terendam banjir yang berakibat pada terganggunya aktivitas sehari-hari warga.

Hingga berita ini diliris, BPBD Kabupaten Demak melaporkan jumlah warga yang mengungsi mencapai 8.170 jiwa.

Melihat kondisi banjir yang masih menggenang saat ini, kebutuhan mendesak warga terdampak di antanya pendirian Dapur Umum, makanan cepat saji, tikar dan selimut, dan obat-obatan.