BerandaNewsPolhukamForum Guru Besar Indonesia Imbau Civitas Akademika Jadi Penyejuk Bukan Provokator

Forum Guru Besar Indonesia Imbau Civitas Akademika Jadi Penyejuk Bukan Provokator

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menyikapi perkembangan antara golongan sivitas akademika, Presidium Forum Guru Besar Indonesia mengimbau kepada seluruh sivitas akademika kampus di Indonesia untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan elektoral sesaat.

Hal ini salah satu maklumat yang disampaikan Forum Guru Besar sebagai hasil Silaturahmi Presidium.

“Segenap elemen masyarakat khususnya para akademisi dan cendekiawan serta tokoh-tokoh masyarakat hendaknya menyampaikan pemikiran pemikiran yang lebih menyejukkan dari pada membakar situasi, lebih mendamaikan dari pada meramaikan, lebih solutif dari pada provokatif,” kata Ketua Presidium Guru Besar, Prof Singgih Tri Sulistyono yang merupakan guru besar Universitas Diponegoro di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Jakarta Pusat dalam keterangannya, Kamis (8/2) seperti dikutip Holopis.com.

Forum Guru Besar Indonesia tersebut mendesak kepada seluruh sivitas akademika di semua kampus di seluruh Indonesia, agar menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan elektoral yang bersifat sesaat.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Marilah kita menjadi suluh bangsa, berdiri di tengah dan mengayomi, mencerahkan ketika gelap, dan menjadi penuntun masa depan, bukan justru menyampaikan penyataan yang dapat menimbulkan kesan seolah mengiring opini politik elektoral terhadap pihak tertentu sembari menegasikan pihak lain sehingga menyulut suasana yang penuh ketegangan dan konflik,” ujarnya.

Dalam silaturahmi tersebut, sekitar 15 orang guru besar hadir dan menghasilkan 8 maklumat yang dimaksudkan untuk mendinginkan dan mendamaikan suasana serta solutif terhadap persoalan persoalan kebangsaan.

Di antara guru besar yang hadir dan menandatangani maklumat adalah ;

1. Prof Krisna Purnawan Candra / Universitas Mulawarman,
2. Prof Rubiyo / BRIN,
3. Prof Murni Mahmud / Universitas Negeri Makassar,
4. Prof Juhardi / Universitas Mulawarman,
5. Prof Sukardi Weda / Universitas Negeri Makassar,
6. Prof Dedit Cahya Hapyanto / PENS, dan
7. Prof Mohammad Soleh Ridwan / Universal Institute of Professional Management.

Lantas, dari kalangan undangan juga turut hadir Dr Atus Syahbuddin dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Abri dari Universitas Bosowa, Dr Khotimul Kusen, Dr Sarji Faisal dari UHAMKA, dan Dr Bambang Raditya Purnomo dari UNITOMO.

Prof Singgih berharap, maklumat yang disampaikan oleh presidium dapat menjadi pencerah bagi semua pihak demi keutuhan dan kejayaan NKRI.

“Marilah kita jaga, kita rawat, dan kita kembangkan terus pusaka NKRI ini sebagai rumah bersama yang aman, tentram damai, bersatu, saling mengasihi, saling menghormati, gotong royong penuh kekeluargaan, tanggung jawab, sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Yudi Purnomo Desak KPK Penuhi Tantangan Megawati

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo ikut menanggapi tantangan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bertemu AKBP Rossa.

PB SEMMI Apresiasi Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkoba di Malang

Donny mengatakan bahwa masyarakat Indonesia akan selalu mendukung langkah Polri dalam melakukan penegakkan hukum terutama terhadap kejahatan peredaran dan penyalahgunaan narkoba karena sudah sangat meresahkan di Indonesia.

Mahfud MD Harap Rektor Transparan soal Pemberhentian Dekan FK Unair

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Mahfud MD memberikan respons atas diberhentikannya Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih.

Pemerintah Beri Perhatian Khusus soal Kasus Kekerasan di Pesantren

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya kasus kekerasan di lingkup pondok pesantren hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kementerian PPPA Bakal Ajak Ngobrol Organisasi Perempuan soal UU KIA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Hasyim Ashari Dipecat Karena Kasus Asusila, Kaesang : Itu yang Terbaik

Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kaesang Pangarep) ikut menanggapi perihal putusan DKPP terhadap Ketua KPU Hasyim Ashari.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS